Tak Jujur Terinfeksi Covid-19, Pria Tewas di Tangan Tukang Pijat, Ditemukan Kaku di Apartemen Bekasi

Penulis: Salma Fenty
Editor: Salma Fenty Irlanda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Tukang pijat bunuh pelanggannya karena tak jujur terinfeksi covid-19.

Tersangka M. Irwanto (25) memperagakan 22 adegan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap seorang wanita pekerja terapis pijat tradisional di rumah pijat Berkah, Dusun/ Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu (10/3/2021).

Fakta autentik dalam reka ulang adegan ke-15 tersangka membunuh korban bernama Ambarwati alias Santi (35) warga Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk saat melakukan hubungan layaknya suami istri.

Tersangka warga Dusun/ Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang tersebut menggunakan parang menusuk korban di bagian punggung dan leher.

Baca juga: Terekam CCTV Pembunuh Terapis Pijat Kabur Tanpa Baju, Habisi Nyawa Korban secara Sadis

Baca juga: Aborsi Dukun Pijat Terbongkar Gegara Statusnya Sendiri, Foto Makam Sambil Tulis Hasil Kerja Keras

Korban meninggal seketika di lokasi kejadian berlumuran darah tergeletak di lantai akibat luka tusuk pada bagian leher sedalam 14 sentimeter, pada Kamis 4 Februari 2021.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi mengatakan sebenarnya keseluruhan ada 30 adegan rekontruksi namun yang diperagakan tersangka hanya 22 adegan reka ulang inti di tempat kejadian perkara rumah pijat Berkah.

Dalam adegan reka ulang itu paling krusial saat tersangka melakukan pembunuhan pada adegan nomor 15 sampai nomor 23.

"Sehingga hanya 22 adegan rekontruksi inti yang diperagakan tersangka di lokasi kejadian pembunuhan, sedangkan delapan adegan di luar lokasi yaitu tersangka berangkat dari rumah dan melarikan diri usai membunuh korbannya," ungkapnya, Rabu (10/3).

Dalam adegan pertama tersangka sempat menonton video porno melalui Handphone sebelum berangkat ke rumah pijat Berkah.

Tersangka diduga telah merencanakan melakukan kejahatan pembunuhan lantaran dia sengaja tidak membawa uang untuk membayar jasa layanan pijat plus-plus bertarif Rp 300 ribu sekali kencan.

Dia sudah menyiapkan senjata tajam parang milik ibunya yang diambil dari dapur dan dimasukkan ke dalam tas ransel warna hitam.

Tersangka merupakan pelanggan karena beberapa kali pernah dilayani korban di rumah pijat Berkah.

Sebelum beraksi tersangka mengambil parang dari dalam tas dan disembunyikan di bawah bantal.

"Tersangka mengambil sajam dibawah bantal dan menusuk punggung korban sebelah kiri dalam kondisi saat dilayani," ucap Deddy.

Deddy menjelaskan tersangka menggunakan tangan kiri untuk mendorong korban hingga terjatuh dari kasur dalam kondisi terlentang. Korban sempat berteriak meminta tolong.

Tersangka panik lalu menusuk leher korban hingga tewas seketika di lokasi kejadian.

Halaman
1234