Benarkah FaceApp, Si Viral Aplikasi Wajah Tua, Berbahaya? Eksperimen Ini Buktikan Fakta Kebenarannya

Apa iya aplikasi wajah tua FaceApp membahayakan bocornya data-data pribadi bagi penggunanya? Cek fakta hasil ekpsperimen berikut ini.

Kolase TribunStyle.com
FaceApp, si aplikasi wajah tua 

Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat apakah ada aktivitas mencurigakan dari FaceApp pada saat digunakan dan setelah digunakan.

Dikutip dari halaman Buzzfeed, Selasa (23/7/2019), mereka kemudian menjalankan aplikasi tersebut di sejumlah perangkat berbeda. Buzzfeed menggunakan ponsel Android dan iOS.

Raffi Ahmad Bongkar Pengorbanan Gading Marten buat Mantan Kekasih, Astrid Tiar Justru Akui Selingkuh

Selain sistem operasi yang berbeda, Buzzfeed juga melakukan pengujian dengan dua izin aplikasi FaceApp yang berbeda. Satu diberikan izin untuk mengakses foto pengguna, satu lainnya tidak diizinkan.

Setelah itu Buzzfeed mengunggah sebanyak empat gambar lewat aplikasi tersebut.

Hasilnya, tidak ada aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh aplikasi ini.

Secara teori, jika FaceApp mencuri foto atau data lain tanpa sepengetahuan pengguna, maka aplikasi ini akan menghabiskan banyak data ketika aktif pada "background".

Tapi dari penelitian tersebut, meski FaceApp tetap aktif walau tidak digunakan, lalu lintas data secara keseluruhan yang terlihat pada ponsel hanya sekitar 43 MB dalam waktu satu jam.

Jumlah data yang dikeluarkan ini terbilang wajar, karena bukan hanya aplikasi FaceApp yang bekerja pada background, ada pula Gmail, Twitter, Facebook, dll.

Dua peneliti lainnya juga menyatakan hal serupa. Jumlah lalu lintas data yang dihasilkan tidak menunjukkan adanya aktivitas mencurigakan.

Promo Resto Mangkok Ku, Gibran Putra Presiden Jokowi Rela Suapi Raffi Ahmad Sampai Acungkan Jempol

Foto Donald Trump dan Steve Jobs diedit di FaceApp
Foto Donald Trump dan Steve Jobs diedit di FaceApp(FaceApp)

Will Strafach, seorang peneliti sekaligus CEO dari Guardian Firewall juga mengatakan bahwa telah melakukan pengujian pada aplikasi FaceApp. Ia pun menilai sah-sah saja jika para pengguna menaruh kecurigaan dan waspada pada aplikasi ini.

 Senada dengan Will, peneliti keamanan asal Prancis, Baptiste Robert juga mengatakan bahwa pengguna boleh curiga tetapi jangan menuduh tanpa bukti.

"Orang-orang ketakutan karena di balik perusahaan FaceApp adalah orang Rusia.

Yang ingin saya katakan adalah, boleh-boleh saja curiga, tetapi jangan menuduh tanpa bukti.

Di sini kami tidak memiliki bukti teknis untuk berteriak tentang adanya skandal," katanya.

Pihak FaceApp sendiri mengklaim bahwa foto milik pengguna yang telah diedit disimpan di dalam server yang dijalankan oleh Amazon dan Google.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved