Imbas 'Paksa' Pengguna Serahkan Data ke Facebook, WhatsApp Sampai Pasang Iklan Besar di Koran
Bahkan, saking banyaknya pengguna yang meninggalkannya, WhatsApp sampai memasang iklan besar di koran.
TRIBUNMATARAM.COM - Nasi sudah jadi bubur, 'kearoganan' WhatsApp mengancam pengguna untuk menghapus akunnya jika tak menyerahkan data privasi ke Facebook berbuntut panjang.
Kini, WhatsApp terpaksa gigit jari setelah sebagian besar penggunanya memilih pergi dan beralih ke aplikasi lain.
Bahkan, saking banyaknya pengguna yang meninggalkannya, WhatsApp sampai memasang iklan besar di koran.
Kontroversi kebijakan privasi baru WhatsApp tidak hanya terjadi di Indonesia.
Perdebatan ini juga terjadi di sejumlah negara lain, termasuk India dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia.
Pengguna WhatsApp India pun dilaporkan banyak yang mulai menghapus aplikasi WhatsApp dari ponselnya dan pindah ke aplikasi pesan instan lain seperti Signal dan Telegram. WhatsApp tak tinggal diam melihat pengguna yang mulai berpaling.
Anak perusahaan Facebook itu mencoba meyakinkan penggunanya di India dengan memasang iklan di beberapa media cetak.
Baca juga: Banyak Pengguna Pindah ke Telegram & Signal, WhatsApp Tunda Kebijakan Baru yang Kontroversial
Baca juga: WhatsApp Wajibkan Pengguna Serahkan Data Privasi ke Facebook, Jika Tidak Hapus Akun Saja
WhatsApp menghabiskan sekitar 10 juta rupee atau sekitar Rp 1,9 miliar (kurs rupiah Rp 192) untuk memasang iklan di setidaknya 10 media cetak berbahasa Inggris dan Hindi.
"WhatsApp menghormati dan melindungi privasimu," begitu tulisan iklan WhatsApp yang terpampang di salah satu koran India dengan warna hijau khas WhatsApp dan warna hitam.
Iklan tersebut juga menuliskan bahwa "menghormati privasi Anda tertanam di DNA kami".
WhatsApp juga kembali menegaskan bahwa perubahan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan pengguna.
Dalam beberapa kesempatan, WhatsApp terus berujar bahwa pesan di akun personal, baik antar individu maupun grup WhatsApp dilindungi enkripsi dari ujung ke ujung. Perubahan privasi hanya berdampak pada interaksi yang terjadi di WhatsApp Bisnis.
Baru-baru ini, WhatsApp menunda pemberlakuan kebijakan privasi baru itu menjadi 15 Mei 2021 dari rencana semula tanggal 8 Mei 2021 sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (20/1/2021).
Alasannya, banyak pengguna yang kebingungan dengan perubahan tersebut dan banyaknya misinformasi yang beredar. Dengan demikian, tidak ada akun yang dihapus pada tanggal 8 Februari mendatang.
Kampanye semacam ini juga pernah dilakukan WhatsApp beberapa tahun lalu saat anak perusahaan Facebook itu dituding gagal mengatasi misinformasi dan hoaks yang bertebaran di platformnya.
WhatsApp seakan tidak mau ambil risiko besar di India sehingga segera mengambil tindakan. Sebab, Facebook bertaruh besar di India.