Gempa Banten
5 Fakta Terbaru Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami, Dirasakan Merata di 9 Kota, Ada Apa?
5 Fakta Gempa Banten, Jumat (2/8/2019), tak cuma dirasakan di satu daerah tapi merata di beberapa daerah.
TRIBUNMATARAM.COM - 5 Fakta Gempa Banten, Jumat (2/8/2019), tak cuma dirasakan di satu daerah tapi merata di beberapa daerah.
Gempa bumi mengguncang Banten hingga peringatan dini tsunami pun dikeluarkan.
Gempa bumi bermagnitudo 7,4 (dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9) berpusat di 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten pada kedalaman 48 kilometer memunculkan peringatan dini tsunami.
Gempa Banten terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Peringatan dini tsunami dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pukul 21.35 WIB.
• Viral Fresh Graduate UI Tolak Gaji 8 Juta, Ini Gaji Pertama yang Lazim bagi Lulusan S1 Indonesia?
• Mengapa Guncangan Gempa Banten Bisa Dirasakan sampai Yogyakarta hingga Mataram? Ini Penjelasannya
• Kisah Pengemudi Becak Yogyakarta, Kayuh dengan Satu Kaki Setelah Diamputasi Demi Hidupi Keluarga
• Ayah Calon Paskibraka yang Meninggal Sebelum Bertugas Kenang Detik-detik Terakhir Putrinya Ambruk
Berikut beberapa fakta seputar gempa Banten ini:
1. Daerah yang merasakan gempa
Gempa yang terjadi tak jauh dari Selat Sunda ini terasa hingga ke beberapa daerah, seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Sumedang, Yogyakarta, Solo, Malang, hingga Denpasar.
Durasi gempa di masing-masing wilayah ini berbeda-beda.
Sempat terjadi kepanikan di Sumedang, Jawa Barat, karena gempa yang dirasakan. Di Depok, guncangan terasa selama 15-20 detik.
Pantauan BMKG, guncangan terjadi di Lebak dan Pandeglang IV-V MMI; Jakarta III-IV MMI; Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen II-III MMI; Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar II MMI.
2. Lempeng Indo-Australia
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa bumi yang mengguncang sebagian wilayah selatan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dipicu adanya deformasi batuan Lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia," kata Daryono, Jumat malam.
• Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan Sekitarnya Sabtu 3 Agustus 2019
• Gempa Banten 2 Agustus 2019, BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami Setelah Menunggu 2 Jam
• 3 Tahun Pacaran Putus, Pria NTT Gugat Mantan Kekasih Kembalikan Uang Pacaran Sebesar Rp 40 Juta
• Jerawat Membandel Bikin Nggak Percaya Diri? Ini 5 Minuman Sehat dan Lezat untuk Mengatasinya
• 5 Fakta Gempa Banten, Anies Baswedan Sampai Lari Keluar Gedung hingga Lampu Padam di Pandeglang
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaoti kombinasi gerakan mendatarr dan naik," lanjutnya.