Cerita Pilu Mbah Kasirah, Nenek Sebatangkara di Ngawi, Tak Dibantu Pemerintah karena Tak Punya E-KTP
Cerita pilu Mbah Kasirah, warga Desa Keras Wetan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, hidup sebatangkara tak pernah dapat bantuan karena tak punya E-KTP.
Dia hanya bisa berharap pada bantuan warga karena hidup sebatang kara.
“Kalau makan ya nunggu ada warga yang ngasih,” tambahnya.
• Renggut Nyawa Olga Syahputra, Kini Menyerang Aldi Taher & Ria Irawan, Cegahlah Kelenjar Getah Bening
• Barbie Kumalasari Ngaku Jago Bahasa Inggris, Istri Galih Ginanjar Unjuk Kebolehan ke Boy William
• Vicky Prasetyo DM Instagram Tamara Bleszynski, Begini Reaksi Teuku Rassya Mengetahuinya
• Sebelum Pacaran dengan El Rumi, Ternyata Marsha Aruan Ngaku PDKT dengan Al Ghazali Lebih Dulu
Meski hidup sebatang kara dan hidup dari belas kasihan warga, namun Mbah Kasirah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Kaur Umum Desa Keras Wetan Sukamto mengatakan, pihak desa sudah mengusulkan nama Mbah Kasirah kedalam daftar penerima bantuan, namun sampai saat ini nama Mbah Kasirah tidak pernah muncul sebagai penerima bantuan.
“Masalahnya Mbah Kasirah itu tidak mempunyai e-KTP, karena syarat untuk mendapatkan bantuan harus mempunyai e-KTP,” ujarnya saat ditemui di kantor desa.
Plt Sekertaris Desa Keras Wetan Gunari mengatakan, Mbah Kasirah memang memiliki KTP, namun saat perekaman dan foto e-KTP Mbah Kasirah tidak datang sehingga tidak memiliki e-KTP.
Dia mengaku perangkat desa sudah mendatangi mbah Kasirah dan menyerahkan bantuan hasil dari patungan para perangkat.
“Sejak ramai di medsos kemarin kami sudah mendatangi Mbah Kasirah dan menyampaikan bantuan.
Kita harapkan warga nanti melapor kalau kebutuhan pampers Mbah Kasirah habis,” katanya.
Gunari mengaku, tahun ini pemerintah desa juga mengusulkan kembali nama mbah Kasirah ke dalam keluarga yang berhak mendapat bantuan.
“Sudah kami usulkan, tapi yang berhak menentukan kan pemerintah pusat,” pungkasnya. (Kompas.com/Kontributor Magetan, Sukoco)
Kisah Pilu Wardi, Kakek Buta Sebatangkara di Ngawi Hidup di Pos Ronda, Cari Rongsokan untuk Hidup
TRIBUNMATARAM.COM - Cerita pilu Wardi, kakek buta asal Ngawi. Jawa Timur, hidup sebatangkara di sebuah pos ronda, cari rongsokan untuk hidup.
Wardi menjadi salah satu bukti nyata kemiskinan masih menjamur di Indonesia.