Jadi Korban Tewas Kerusuhan Wamena, Dokter Soeko Marsetiyo Punya Alasan Haru Abdikan Diri di Papua
Dokter Soeko Marsetiyo, yang bertugas di Tolikara, Papua, meninggal setelah menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Peti jenazah lantas dibawa ke dalam kompleks makam keluarga.
Usai dishalatkan, almarhum lalu dibawa ke peristirahatan terakhirnya.
Isak tangis keluarga kembali pecah, seiring tanah menutup liang lahat.
Karangan bunga turut berduka cita pun mewarnai area pemakaman keluarga.
Karangan bunga turut berduka cita antara lain datang dari Menteri Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Ikatan Dokter Indonesia (Sleman), Keluarga Besar Alumni Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Turut hadir pula dalam proses pemakaman, Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari. Dokter Soeko Marsetiyo meninggal di usia 53 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
(KOMPAS.com/Wijaya Kusuma)