Setelah Mengecor Mayat PNS Kementerian PU, Nopi yang Buron Sempat Pulang Minta Maaf ke Istri & Anak

Nopi sempat menemui istri dan anaknya di rumah untuk meminta maaf karena terlibat dalam pembunuhan Aprianita.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Kolase Tribun Sumsel & Kompas.com/Aji YK Putra
Setelah Mengubur & Mengecor Mayat PNS Kementerian PU, Nopi yang Kini Buron Sempat Pulang Meminta Maaf ke Istri & Anak 

Pada 26 Agustus 2019, Yudi  menawarkan bisnis berupa jual beli mobil kepada Aprianita.

Saat itu, ia mengaku ada lelang mobil di Jakarta, jenis Toyota Innova tahun 2016.

Mobil tersebut rencananya akan kembali dijual ke Palembang dengan harga tinggi.

Tawaran itu akhirnya membuat korban tergiur dan menerima tawaran dari Yudi.

Pelaku pun meminta Aprianita untuk mentransfer uang sebesar Rp 145 juta untuk mengikuti lelang.

Uang itu langsung ditransfer korban ke rekening Yudi.

Heriyanto (55) kakak kandung Aprianita (50) PNS Kementerian Pu yang ditemukan tewas dicor di TPU Kandang Kawat, Palembang, Jumat (25/10/2019).
Heriyanto (55) kakak kandung Aprianita (50) PNS Kementerian Pu yang ditemukan tewas dicor di TPU Kandang Kawat, Palembang, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Setelah uang ditransfer, tersangka ini lalu menggunakannya untuk foya-foya dan karaoke bersama dua perempuan.

"Mobil itu tidak ada,uang korban saya gunakan untuk karaoke,"kata Yudi di Polda Sumsel.

Setelah uang habis, korban ternyata tak kunjung melihat mobil seperti yang dijanjikan Yudi. Aprianita menanyakan kepada pelaku dimana mobil yang ia ikuti lelang.

"Akhirnya saya kembalikan uangnya Rp 50 juta kepada korban,"ujar Yudi.

 POPULER Sebelum Bunuh PNS Kementrian PU, Tersangka Tawarkan Minuman Campur Obat Tetes Mata

Sadar menjadi korban penipuan, Aprianita kembali meminta uangnya Rp 35 juta kepada Yudi. Namun, pelaku bingung untuk mencari uang tersebut. 

Tersangka akhirnya menjanjikan uang akan dibayar pada sore setelah bekerja.

Akan tetapi, bukan mengambilkan uang yang diminta, Yudi malahan berencana untuk menghabisi nyawa Aprianita agar ia tak lagi dikejar-kejar utang.

"Saya menemui paman saya dan disarankan dibunuh. Akhirnya saya jemput lagi korban di rumah dan membawanya pergi. Di jalan, saya beli air minum dan obat tetes mata. Itu saya berikan ke korban agar lemas. Paman saya yang mengajarkan itu,"kata Yudi.

Korban dibunuh saat lemas

Aprianita sudah lemas karena terpengaruh obat tetes mata yang ia minum, setelah dicampur oleh Yudi.

Dalam kondisi tak berdaya, korban tersandar di kursi depan, sedangkan Yudi sedang mengemudi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved