Setelah Mengecor Mayat PNS Kementerian PU, Nopi yang Buron Sempat Pulang Minta Maaf ke Istri & Anak
Nopi sempat menemui istri dan anaknya di rumah untuk meminta maaf karena terlibat dalam pembunuhan Aprianita.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
"Sempat saya tegur. Yuk (kakak),terus korban tak respon,"kata Yudi.
Mengetahui korban sudah lemas, mobil yang dikemudikan Yudi berputar arah untuk menjemput pamannya Nopi (57) dan satu rekannya lagi yakni Ilyas (26).
Tersangka Ilyas pun langsung mengeksekusi korban dengan menjerat lehernya menggunakan tali.
"Tangannya sempat menepak saya. Tapi tidak saya hiraukan, saya terus fokus nyetir mobil. Di belakang ada paman saya dan Ilyas,"ujar tersangka.
Usai membunuh, Ilyas diantar ke kawasan 9 Ilir dan diberikan uang Rp 4 juta. Sedangkan Nopi dan Yudi mengarah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat untuk menguburkan jenazah korban.
"Yang mengubur paman saya. Dia minta saya siapkan uang Rp 15 juta,"ujarnya.
Saat mengubur jenaazah korban, Nopi mengajak satu temannya yakni Amir. Keduanya diketahui merupakan tukang gali kubur di TPU Kandang Kawat.
Tukang gali kubur diupah Rp 11 Juta
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, Nopi dan Amir diupah oleh Yudi sebesar Rp 11 juta.
Hal itu terkuak berdasarkan hasil penyelidikan.
"Sementara untuk eksekutor (tersangka Ilyas) diupah Rp 4 juta, oleh pelaku,"kata Supriadi.
Menurut Supriadi, kedua pelaku menguburkan jasad korban tak terlalu dalam yakni sekitar 50 cm.
Untuk menghilangkan jejak, tersangka mengecor permukaan dengan menggunakan semen.
"Setelah dibongkar baru diketahui jika korban dibunuh ke sana,"jelas Supriadi.
Terbitkan DPO, pelaku terancam ditembak di tempat
Daftar Pencarian Orang (DPO) diterbitkan Polda Sumsel untuk memburu Amir dan Nopi yang saat ini telah melarikan diri usai melakukan aksinya.
"Fotonya akan disebar ke polsek-polsek seluruh wilayah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi.
Supriadi pun mengimbau Nopi dan Amir untuk segera menyerahkan diri dan menjalani proses hukum.
Namun, jika tidak, petugas akan mengambil tindakan tegas kepada dua orang buronan tersebut.
"Kalau membahayakan petugas bisa tembak di tempat, sesuai prosedur. Kami akan cari sampai dapat. Lebih baik menyerahkan diri,"ujarnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)