Putri Surono Murka Kakak Kandung Bunuh & Mengecor Mayat Ayah di Mushala, Dapat 'Kode' Lewat Mimpi
Muafatim (20) anak bungsu Surono tak menyangka kakak dan ibunyalah yang membunuh dan mengecor mayat ayahnya di mushala rumahnya di Jember.
TRIBUNMATARAM.COM - Muafatim (20) anak bungsu Surono tak menyangka kakak dan ibunyalah yang membunuh dan mengecor mayat ayahnya di mushala rumahnya di Jember.
Kegeraman Muafatim memuncak tak menyangka kakak kandungnya, Bahar Mario (25) tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri.
Selama ini, Muafatim juga tak tahu dirinya sudah dibohongi oleh ibu dan kakaknya.
Muafatim (20), anak bungsu pasangan Surono (51) dan Busani (45), tidak pernah menduga jika ayahnya meninggal karena dibunuh.
Fatim, panggilan akrab perempuan yang baru melahirkan 22 hari lalu itu, mengatakan dirinya baru kembali ke rumah orang tuanya enam bulan lalu, sekitar bulan Juni.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai TKW di Malaysia.

Perempuan itu bekerja setahun di negeri jiran itu.
Ketika kembali ke rumah itu di bulan Juni, sang ayah sudah tidak ada di rumah itu.
Pada bulan April, dia mendapatkan kabar melalui telepon dari sang kakak, kalau ayahnya menikah lagi dan tinggal di Lombok.
Fatim hanya bisa pasrah.
• Kronologi Pembunuhan Mayat yang Dicor di Lantai Mushala, Anak Istri Incar Harta Petani Kopi Kaya Ini
"Saya kaget tapi mau gimana lagi, akhirnya hanya bilang ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu," tutur Fatim yang ditemui Surya, Sabtu (9/11/2019).
Fatim mengaku di bulan Maret, dia masih berbicara dengan Surono melalui telepon.
Surono memintanya segera pulang ke rumah.
"Karena sepeda motor yang saya minta sudah dibelikan. Saya kan minta sepeda motor CBR 150.
Bapak bilang disuruh nunggu, kalau ada rejeki akan dibelikan. Sebelum dibelikan, saya berangkat kerja ke Malaysia.