Putri Surono Murka Kakak Kandung Bunuh & Mengecor Mayat Ayah di Mushala, Dapat 'Kode' Lewat Mimpi

Muafatim (20) anak bungsu Surono tak menyangka kakak dan ibunyalah yang membunuh dan mengecor mayat ayahnya di mushala rumahnya di Jember.

TribunMataram Kolase/ Surya/ Sri Wahyuni
Putri Surono, mayat dicor di mushala di Jember 

Fatim yang sempat resah beberapa kali, tidak bisa berbuat banyak karena cerita ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal di luar pulau.

Selama tinggal di rumah itu, setelah kembalinya dia dari Malaysia, Fatim dua kali bermimpi sang bapak.

Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi.

Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya. Ibunya hanya menjawab pendek, mungkin Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.

Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.

"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'.

Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.

Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.

Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).

"Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak. Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami.

Saya nggak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya shalat," ujarnya lirih.

Kini Fatim harus tegar karena memiliki bayi perempuan berusia 22 hari di tengah peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Seperti diberitakan, Surono diduga tewas di tangan anaknya sendiri, Bahar Mario.

Pembunuhan itu diketahui dan diamini oleh ibunya, Busani. Jasad Surono kemudian dikubur dan dicor di dapur rumah itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved