Cerita Pemilik Pohon Kurma yang Berbuah Lebat di Mataram, Tak Hanya Miliki 1 Pohon, Begini Awalnya

Kurma salah satu buah yang jadi makanan pokok di Timur Tengah, namun di Mataram terdapat pohon buah kurma yang tumbuh lebat bahkan berbuah.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM
Buah kurma tumbuh lebat di halaman rumah salah satu warga kota Mataram, NTB 

TRIBUNMATARAM.COM Kurma salah satu buah yang jadi makanan pokok di timur tengah, namun di Mataram terdapat pohon buah kurma yang tumbuh lebat bahkan berbuah.

Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengungkapkan awal cerita pohon kurma ini bisa tumbuh di halaman rumahnya.

Tak hanya satu pohon, pria ini memiliki 3 pohon kurma di halaman rumahnya.

Mapada Mandrio, pemilik buah kurma yang berbuah lebat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB), mengaku sering membuang biji kurma di halaman rumahnya.

Kurma tersebut ia beli saat umrah.

Kurma jadi salah satu camilan sehat dibawah 20 ribu.
Kurma jadi salah satu camilan sehat dibawah 20 ribu. (Shutterstock)

Ia menduga pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya berasal dari biji kurma yang ia buang.

"Saya sering pulang balik umrah. Saya beli kurma (jenis) Sukari, makan, lalu bijinya dibuang di halaman.

Mungkin ini biji yang barokah," kata Mapada.

Rincian UMK 2020 di 6 Provinsi Besar Termasuk NTB, Berapa UMK Mataram, Urutan ke Berapa?

Saat ini ada tiga pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya di Perumahan Bumi Kodya Asri, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Satu pohon kurma sedang berbuah lebat.

Pohon itu sudah ada di halaman rumahnya sejak lima tahun terakhir dan tumbuh berdampingan dengan pohon mangga.

Saat ditemui Kompas.com, Kamis (28/11/2019), Mapada mengira bahwa pohon yang tumbuh di halamannya adalah pohon salak atau palem.

Namun, dua bulan lalu ia kaget setelah tahu pohon tersebut berbuah sebesar kelereng dan jumlahnya cukup banyak.

Daftar Lengkap UMP Nusa Tenggara Barat / NTB, Juga UMK Mataram, Lombok Timur, Sumbawa & 34 Provinsi

"Ya, kaget juga pas saya bangun pagi-pagi kok berbuah. Lucunya tidak hanya satu, tiba-tiba banyak.

Kan biasanya mulai dari bunganya, ini tidak langsung dalam keadaan itu saya lihat sebesar biji kelereng," tutur Mapada.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved