Cerita Perjuangan Ibu yang Membawa Bayi Berusaha Selamatkan Diri dari Banjir dan Longsor di Bogor
Neneng, seorang ibu yang menjadi korban bencana banjir di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, menceritakan perjuangan warga mengungsi.
TRIBUNMATARAM.COM - Neneng, seorang ibu yang menjadi korban bencana banjir di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, menceritakan perjuangan warga mengungsi ke tempat aman.
Ribuan warga terdampak bencana harus berjuang mencari jalan keluar dari lokasi bencana menuju tempat pengungsian, seperti kantor desa, sekolah, mushala, dan masjid.
Usai desanya diterjang banjir, Neneng mengungsi sambil membawa anaknya yang masih bayi.
Sedangkan kawasan tersebut masih diguyur hujan. Para korban bencana banjir pun berjalan sambil kehujanan.
• Anies Baswedan Ikut Bantu Kerja Bakti di Kelurahan Terdampak Banjir, Warga: Gubernur Rasa Presiden
"Kebetulan saya bawa bayi 10 bulan dan harus ditutupi pakai selimut," katanya.
Padahal medan yang harus mereka lewati untuk keluar dari lokasi bencana berupa jalan terjal berlumpur dan perbukitan.

Para pengungsi pun masih harus mengangkut berbagai barang bawaan.
"Ya Allah, kita (keluarga) mutar cari jalan (perbukitan) sambil hujan-hujanan, lewatin kuburan, kebon, pokoknya saya terobosin biar ada jalan," ungkap Neneng.
Meski demikian, perempuan 33 tahun itu masih mengucap syukur lantaran diberi keselamatan.
Neneng mengatakan, bencana banjir dan longsor di desanya termasuk salah satu yang terparah.
• Gara-gara Banjir, Muncul Petisi Copot Anies Baswedan Ditandatangani 216ribu, DPRD Angkat Bicara
Enam warga meninggal dunia

Akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020), banjir dan longsor menerjang 10 desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sepuluh desa yang terdampak yakni Desa Cisarua, Cileuksa, Desa Kiarasari, Kiarapandak, Harakat Jaya, Pasir Madang, Jayarahara, Sukamulih, Sipayung dan Desa Urug.
Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, enam warga meninggal dunia dalam peristiwa itu. Tiga orang dinyatakan hilang dan 34 orang terluka.
"Tiga orang warga atas nama Amri (65), Maesaroh (25), Cici (10), belum diketahui keberadaannya dan masih dilakukan pencarian. Tim Gabungan bencana TNI, Polri dan BPBD masih kesulitan menembus akses lokasi," ujarnya.
Selain itu, 460 rumah rusak berat, 234 rusak ringan dan 72 rusak sedang.