Cerita Perjuangan Ibu yang Membawa Bayi Berusaha Selamatkan Diri dari Banjir dan Longsor di Bogor

Neneng, seorang ibu yang menjadi korban bencana banjir di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, menceritakan perjuangan warga mengungsi.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
Ribuan korban bencana alam harus mengungsikan diri ke beberapa lokasi seperti, kantor desa, sekolah SD, musholla, masjid, pesantren dan rumah-rumah warga di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020) 

4.146 warga korban terdampak banjir mengungsi ke tempat-tempat aman.

Camat Ciledug yang Marahi Relawan Banjir hingga Videonya Viral Kini Minta Maaf, Sebut Miskomunikasi

Presiden instruksikan buka akses terisolasi

Presiden Joko Widodo saat memberikan pembekalan pada calon perwira remaja di AAU tahun 2016.
Presiden Joko Widodo saat memberikan pembekalan pada calon perwira remaja di AAU tahun 2016. (KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendapat instruksi dari Presiden Jokowi.

Presiden menginstruksikan untuk segera membuka akses wilayah terisolasi akibat banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Bapak Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolasi segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan," kata Kepala BNPB Doni Monardo.

Sebab, ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolasi akibat jalan akses tertutup longsor.

Merujuk data Kementerian PUPR, enam desa itu ialah Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Pasir Madang. (Kompas.com/ Editor : Pythag Kurniati)

Sumber: Kompas.com (Penulis : Afdhalul Ikhsan, Rakhmat Nur Hakim | Editor : Dony Aprian, Bayu Galih) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Ibu Gendong Bayi, Lewati Bukit dan Cari Jalan Keluar dari Lokasi Bencana Banjir di Bogor"

Kondisi Banjir di Jalan Cipinang Bali, Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020).
Kondisi Banjir di Jalan Cipinang Bali, Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA)

Banjir Bandang Tewaskan 8 Orang yang Hanyut Tenggelam, 1 Korban Masih Hilang

TRIBUNMATARAM.COM Jumlah korban Banjir Bandang di Kabupaten Lebak, Banten, bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada delapan korban tewas. 

"Laporan sementara dari bupati, terdapat delapan orang meninggal, (penyebabnya) enam tertimbun dan dua hanyut," kata Kepala BNPB Doni Munardo di posko pengungsian Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Sabtu (4/1/2020).

Satu korban yang hanyut tersebut, hingga saat ini masih dilakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Ciberang.

 POPULER Pria Ini Mendadak Kaya setelah Kampungnya Terendam Banjir, Berawal dari Cuci Piring

Identitas korban tewas sudah diketahui. Mereka antara lain, Diva (8), Tini (40), Tiong (12), Enon (4), Fahmi (3), Encih (30) dan  Encih (50).

Adapun korban yang masih dicari adalah Rizki (7).

Kepala BNPB Doni Munardo dan Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Sabtu (4/1/2020).
Kepala BNPB Doni Munardo dan Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Sabtu (4/1/2020). (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Berdasarkan data yang dirilis oleh Polda Banten, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga. 

Akibat musibah ini sebanyak 635 unit rumah rusak berat dan 1431 rusak ringan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved