Lakukan Razia Lalu Lintas, Polisi Kaget Didatangi Gadis 12 Tahun Ngaku Diperkosa Pria di Depannya

Kepolisian Berau, Kalimantan Timur dikagetkan dengan kejadian tak terduga saat sedang lakukan razia penertiban lalu lintas.

Editor: Asytari Fauziah
Tangkapan layar Instagram Satlantas Polres Bojonegoro
Ilustrasi Polisi lakukan operasi razia motor atau tilang 

TRIBUNMATARAM.COM Kepolisian Berau, Kalimantan Timur dikagetkan dengan kejadian tak terduga saat sedang lakukan razia penertiban lalu lintas.

Saat sedang melaksanakan razia lalu lintas, ada dua orang pengendara sepeda motor terjaring razia.

Seorang Pria berinisial MS (20) sedang memboncengkan seorang gadis yang baru berusia 12 tahun.

Saat terjaring razia gadis yang sedang membonceng pria muda itu tiba-tiba menghampiri seorang petugas kepolisian yang sedang berada di dekatnya.

Babak Baru Pria Mataram NTB Tewas Dihajar saat Ditilang, Ibu Penasaran Lihat Wajah Pembunuh Anaknya

Dengan spontan gadis itu mengaku menjadi korban pemerkosaan si pria yang ia boncengi tersebut pada salah satu petugas kepolisian.

Terbongkarnya dugaan pencabulan di Berau itu terjadi setelah si gadis itu digauli oleh pria berinisial MS sebanyak tiga kali kemudian diajak berkeliling menggunakan motor.

Pengendara Yamaha NMAX ditilang karena pakai sirine dan rotator.
Pengendara Yamaha NMAX ditilang karena pakai sirine dan rotator. (Instagram @tmcpoldametro)

Pada hari Selasa (11/2/2020) yang lalu, pelaku dan korban sedang berkelilin menggunakan kendaraan roda dua.

Tiba-tiba di depan mereka ada razia lalu lintas yang dilaksanakan oleh pihak kepolisian.

Sudah Setengah Tahun Lucinta Luna Pakai Narkoba, Polisi Ungkap Alasannya

Saat sedang diperiksa, polisi sedikit curiga dengan gerak gerik si gadis yang terlihat gelisah.

Atas dasar kecurigaan tersebut, si gadis pun diajak untuk berbincang oleh salah satu petugas dan benar, si gadis mengaku tak memiliki hubungan dengan pria yang bersamanya itu.

Namun yang membuat anggota polisi yang bertugas terkejut saat si gadis mengaku telah digauli oleh pria tersebut sebanyak 3 kali.

Mendengar pengakuan gadis itu, anggota polisi yang bertugas langsung membekuk pelaku di tempat razia lalu lintas tersebut.

Babak Baru Gugatan 2 Mahasiswa Minta Jokowi Ditilang karena Tak Nyalakan Lampu saat Naik Motor

Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo
Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo (TRIBUNKALTIM.CO/ IKBAL NURKARIM)

Melansir dari TribunKaltim.co, kejadian pencabulan itu berlangsung pada hari Minggu (2/2/2020) yang lalu di rumah pelaku.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning yang dikonfirmasi awak media mengatakan, awal mula korban kabur dari rumahnya.

“Informasinya korban ini kabur dari rumahnya,” ujar AKBP Edy Setyanto Erning.

"Kemudian menuju ke kecamatan Teluk Bayur. Korban kemudian menghubungi pelaku, tidak berselang lama, pelaku menjemput korban dan dibawa ke rumah pelaku, di Kecamatan Sambaliung," kata AKBP Edy Setyanto Erning.

Viral Video Oknum Polisi Diduga Pungli saat Tilang, Atasan Beri Penjelasan Demi Alasan Kemanusiaan

?

"Karena rumah pelaku kosong. Pelaku membujuk korban untuk melayani nafsunya, pada Minggu (2/2/2020) lalu," tuturnya.

Edy pun menjelaskan bahwa korban mengaku diajak berhubungan badan sebanyak tiga kali saat berada di rumah pelaku.

Kapolres menambahkan, belum diketahui apakah pelaku dan korban memiliki hubungan khusus atau tidak.

Rekonstruksi Pria NTB Tewas Dianiaya Polisi saat Tilang, Zaenal Abidin Dihajar Meski Tak Berdaya

"Dari pengakuan pelaku, ia dan korban sudah lama kenal melalui media sosial Facebook.

Dan hanya berteman saja. Tidak ada hubungan apapun. Korban saat ini masih kami dampingi. Kami juga akan memanggil orangtua korban,” ujar AKBP Edy Setyanto Erning.

Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan (Tribun Lampung/Dodi Kurniawan)

Pelaku diancam pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintrah Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2016.

Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ancamannya diatas 10 tahun.

Bukan Hanya Kena Tilang Jika Pajak STNK Mati, Pemilik Bisa Dipenjara atau Didenda

Edy menambahkan bahwa dirinya menghimbau kepada setiap orang tua untuk memperhatikan anak -anak mereka termasuk dengan pergaulan si anak.

"Selain itu, ketegasan orangtua dalam mengontrol anak sangat dibutuhkan.

Jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Bukan hanya kemana anak bergaul. Tetapi cek juga untuk handphone si anak,” tandas AKBP Edy Setyanto Erning. (*(Sosok.Id/ Andreas Chris Febrianto Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Lakukan Razia Lalu Lintas, Polisi Ini Kaget Saat Dihampiri Gadis 12 Tahun yang Curhat Jadi Korban Pemerkosaan Pria yang Bersamanya, Begini Kronologinya!

Zahabudin (60), orangtua Zaenal Abidin (29) saat ditemui di rumahnya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019)
Zahabudin (60), orangtua Zaenal Abidin (29) saat ditemui di rumahnya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019) (KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)

Diduga Berawal Dari Kasus Tilang, Pria Asal Lombok Timur Tewas karena Berkelahi dengan Polisi

Pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, Zaenal Abidin (29), tewas setelah diduga berkelahi dengan oknum kepolisian di Satlantas Polres Lombok Timur.

Polisi menyebut, Zaenal meninggal setelah terlebih dulu mengamuk dan menyerang petugas karena persoalan tilang.

Sahabudin (60), ayah Zaenal, menyebutkan, dirinya mendapatkan informasi dari polisi bahwa anaknya masuk rumah sakit pada Sabtu (7/9/2019) pukul 04.00 Wita.

"Sekitar jam 4 pagi itu saya dapat informasi dari petugas, Zaenal masuk rumah sakit," kata Sahab, saat ditemui di kediamannya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019).

 Hari Ini Puasa Tasua, Besok Puasa Asyura, Keutamaan Puasa Lain yang Bisa Diraih di Bulan Muharram

 Perut Istri Reino Barack Makin Terlihat Buncit, Ini Jawaban Syahrini Soal Kabar Kehamilannya

 Viral Cinta Berawal Ketemu di Diskotik, Begitu Menikah Langsung Dapat Hidayah, Kini Rajin Mengaji

 Pengakuan Mengejutkan Ayah Berbuat Dosa dengan Anak Bersama Ibunya Aku Sudah Dapat Izin Mamanya

Sesampainya di Rumah Sakit Umum Sudjono (RSUD) Lombok Timur, Sahabudin kaget melihat ada luka lebam di sekujur tubuh anaknya.

"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepala ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahab.

Sahabudin tidak menduga anaknya dianiaya.

"Kelihatannya ada yang memukul, tapi saya tidak tahu siapa orangnya," tutur Sahab.

Versi polisi

Berdasarkan rilis polisi, kejadian berawal pada Kamis (5/9/2019) pukul 20.20 Wita di lapangan apel Satlantas Polres Lotim.

Saat itu, seorang pengendara tak dikenal dengan sepeda motor Vario warna putih melawan arus dan tanpa mengenakan helm masuk ke pintu gerbang kantor Satlantas.

Kemudian, diketahui bahwa pengendara itu adalah Zaenal yang terjaring razia operasi patuh yang dilaksanakan pada hari yang sama pukul 16.00.

Pada saat itu, ada dua anggota Satlantas atas nama Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen sedang melaksanakan tugas piket menjaga barang bukti hasil razia operasi patuh di lapangan apel Satlantas.

Zaenal disebut datang dengan cara yang tidak bersahabat dan dengan nada keras berkata, "Di mana motor saya?"

Hal itu memicu awal percecokan antara Zaenal dan anggota Satlantas yang sedang berjaga.

Aiptu I Wayan Merta Subagia menyampaikan kepada Zaenal untuk turun dari kendaraan, tetapi masih dengan nada keras Zaenal mengatakan, "Maumu apa?"

Bripka Nuzul lalu menghampiri Zaenal dengan tujuan menenangkan sambil berkata, "Ada apa Pak, tolong tenang."

Secara tiba-tiba, Zaenal disebut menyerang Bripka Nuzul dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi-tubi.

Akibat pececokan itu perkelahian tidak terelakan.

Zaenal disebutkan melakukan perlawanan dan anggota melakukan pembelaan diri hingga mengakibatkan Zaenal terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas.

Hingga akhirnya, Zaenal dilumpuhkan dan selanjutnya diserahkan ke SPKT Polres Lotim.

Akibat serangan dari Zaenal, Bripka Nuzul juga langsung dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka yang disebut cukup serius.

 Tak Terima Anak Disetrap karena Nakal, Guru Agama Diamuk & Dipukul Istri DPRD Kabupaten Lombok Timur

Zaenal sempat diperiksa Satreskrim Polres Lotim, tetapi saat pemeriksaan Zaenal tiba-tiba tidak sadarkan diri dan dibawa ke RSUD Selong.

Namun, nyawa Zaenal tak tertolong. Polres Lotim disebut sudah membiayai pengobatan dan pemakaman Zaenal.

Polisi juga disebut sudah melakukan musyawarah dengan keluarga Zaenal.

Kasatlantas Polres Lombok Timur AKP Ryan Faisal yang dikonfirmasi membenarkan rilis tersebut.

"Iya, betul Mas, dari bapak kapolres," jawab Faisal, singkat, Senin (9/9/2019). (Kompas.com/ Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid/Robertus Belarminus)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/09/09/11031751/diduga-menyerang-polisi-karena-masalah-tilang-pria-ini-tewas?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Menyerang Polisi karena Masalah Tilang, Pria Ini Tewas"

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved