Virus Corona

Soal Penanganan Virus Corona, Pemerintah Indonesia Dinilai Tak Miliki Kebijakan yang Jelas

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai pemerintah tak memiliki kebijakan yang jelas mengenai penanganan & pencegahan mewabahnya virus corona.

Editor: Asytari Fauziah
Shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi virus Corona 

TRIBUNMATARAM.COM Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai pemerintah tidak memiliki kebijakan yang jelas mengenai penanganan dan pencegahan mewabahnya virus corona.

"Sekarang memang karena tidak jelas sebetulnya untuk Covid-19 itu bagaimana policy-nya pemerintah selain hanya berdoa dan tidak, tidak ada, tidak ada (yang positif terjangkit virus corona)," ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Nelangsa Warga Wuhan Dampak Infeksi Corona Makin Parah, Makan Makanan Busuk, Harga Tak Terkira

Menurut Agus, pemerintah belum memberikan petunjuk jelas. Misalnya, terkait apa yang harus dilakukan masyarakat dan ke mana tempat yang harus dituju jika mengalami gejala penyakit yang disebabkan covid-19.

Selain itu, Agus juga menyinggung soal kontrol terhadap masuknya orang asing ke Indonesia, baik melalui bandara maupun pelabuhan.

Dalam pandangannya, tak ada kebijakan penanganan yang konkret dalam menangani situasi yang membahayakan.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio seusai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Potret Dunia Penerbangan Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio seusai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Potret Dunia Penerbangan Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

"Kita ke mana nih kalau ada yang kena, kan enggak ada petunjuk itu ke publik, saya belum dengar yang pasti kecuali tadi, berdoa, dan sebagainya.

Itu lebih berbahaya menurut saya, karena real policy-nya seperti apa sih, siapa yang mengawasi," ujar dia.

Berulang Kali Seka Keringat dengan Tisu Saat Pidato, Perdana Menteri Iran Ternyata Terjangkit Corona

"Misalnya, sekarang kita punya 34 bandara internasional, dengan situasi seperti ini sebetulnya hanya dibuka katakan tidak lebih dari 3 bandara, Soekarno-Hatta, Denpasar sama Kualanamu sehingga kontrol dari orang asing yang masuk ke sini kan jelas.

Kebijakan itu pun kan tidak ada," sambung Agus.

Ia pun tak memungkiri bahwa pendekatan penanganan pemerintah dalam isu ini lebih kepada sektor ekonomi.

Agus menuturkan, hal itu tak lepas dari kondisi ekonomi masyarakat serta bencana banjir yang baru saja melanda sejumlah kota di Indonesia.

"Kita sudah krisis ini dari sisi kebijakannya. Jadi itu makanya penyakitnya dianggap tidak serius memang," kata Agus.

UPDATE Korban Meninggal Terjangkit Virus Corona, Hampir 2500 Orang 79.930 Sudah Terjangkit

Meski aspek ekonomi juga penting, Agus menuturkan, pemerintah seharusnya menjelaskan langkah dalam menangani dan mencegah penyebaran wabah di Indonesia.

Setelah itu, pemerintah mengungkapkan strategi mengatasi masalah ekonomi akibat mewabahnya virus corona di dunia.

"Sekarang penyebabnya apa krisis itu, kan corona, terus tambah banjir, itu dua hal buat kita. Bagaimana penanganannya? \

Kedua, ekonominya apa yang mau dijelaskan," ucapnya.

Melansir SCMP, per Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh.

Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona.

Dunia sangat serius menyikapi penyebaran virus ini. Namun, sampai saat ini virus corona dilaporkan belum terdeteksi di Indonesia.

Virus Corona Membunuh Ribuan Nyawa, Siapa Pasien Pertama yang Terinfeksi & Memicu Wabah Mematikan?

Sayangnya, alih-alih melakukan sosialisasi dan pencegahan virus corona agar masyarakat lebih siap, beberapa pejabat justru menjadikan kondisi tersebut sebagai bahan kelakar.

Salah satu contohnya seperti yang dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, saat ditanya mengenai isu enam orang yang diduga terinfeksi virus corona dan masuk ke Batam.

Luhut mengatakan virus corona telah pergi dari Indonesia.

"Corona? Corona masuk Batam? Hah? Mobil Corona. Corona kan sudah pergi dari Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/2020).

POPULER Video Perawat Hamil Tua Nekat Tangani Pasien Corona Viral, Niatnya Cari Simpati Kini Dikecam

Corona yang dimaksud adalah mobil Toyota Corona yang dirakit di Indonesia, yang sejak tahun 1998 berhenti diproduksi.

Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa langkah pencegahan sejak Januari 2020.

Pencegahan tersebut, antara lain memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara, melarang maskapai nasional ke China, dan menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia. (Kompas.com/ Devina Halim/ Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Dinilai Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona"

Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT
Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT (AFP/STR)

Warga Negara Jepang Terjangkit Virus Corona Setelah Pulang dari indonesia, Ini Kata Kemenkes

TRIBUNMATARAM.COM Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan, pihaknya berhati-hati dalam merespons dan menindaklanjuti informasi terkait penyebaran virus corona Covid-19.

Hal ini disampaikannya saat ditanya mengenai kasus positif virus corona terhadap seorang warga negara Jepang yang baru saja berkunjung ke Indonesia.

WN Jepang itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona tak lama setelah kembali dari Indonesia.

Menurut informasi, yang bersangkutan sudah mengalami gejala flu sejak sebelum bertolak ke Indonesia.

Mengenai hal ini, kata Busroni, harus ditelusuri dengan teliti riwayat perjalanan yang bersangkutan.

 Virus Corona Membunuh Ribuan Nyawa, Siapa Pasien Pertama yang Terinfeksi & Memicu Wabah Mematikan?

Oleh karena itu, Kemenkes belum bisa berkomentar lebih jauh. 

"Belum ada tanggapan, karena dia belum jelas riwayat perjalanannya ke mana saja. Jadi itu masih belum bisa dikonfirmasi.

Karena kita mengonfirmasi terkait dengan suatu kasus itu harus jeli betul, karena itu dipertimbangkan oleh negara tersebut dan juga WHO," kata Busroni, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020) pagi.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Ia menekankan, riwayat perjalanannya harus diketahui dengan jelas sebelum bisa dikonfirmasi dari mana ia mendapatkan virus tersebut.

Busroni mengatakan, infeksi itu belum tentu didapatkan dari Indonesia sebagaimana terjadi dengan turis yang berkunjung ke Bali dan terkena virus corona.

Ternyata, virus didapatkan pasien ity saat yang bersangkutan berada di Shanghai.

"Ingat enggak dengan turis yang dari Bali itu, ternyata kenanya di Shanghai. Itulah namanya riwayat, harus jelas," kata Busroni.

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (23/2/2020), pasien yang dinyatakan positif virus corona adalah pria tersebut berusia 60-an tahun yang bekerja sebagai staf fasilitas perawatan lansia.

 Ketika Virus Corona Membuat Sandiaga Uno Cuci Tangan hingga 20 Kali dalam Sehari

Pria ini sempat mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari 2020 setelah mengalami "gejala-gejala seperti flu".

Setelah diperiksa, ia kembali ke rumah karena tidak didiagnosa mengidap pneumonia.

Dua hari berikutnya, 13 Februari dan 14 Februari 2020, ia kembali bekerja dan berada di rumah.

Sehari setelahnya, 15 Februari 2020, pria itu berkunjung ke Indonesia bersama keluarganya dalam rangka liburan.

Melansir BBC Indonesia, Minggu (23/2/2020), NHK tidak melaporkan secara rinci ke mana saja pria itu bepergian selama di Indonesia.

Informasi ini dinilai penting bagi pihak Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.

Beberapa hari di Indonesia, pria itu kembali ke Jepang pada 19 Februari 2020, dan mengalami kesulitan bernapas yang parah dan disebut mengalami "kondisi serius". (Kompas.com/ Luthfia Ayu Azanella/ Inggried Dwi Wedhaswary)

 Viral Video Perawat Hamil 9 Bulan Rawat Pasien Corona, Niat Kisahkan Pengabdiannya, Kini Dikecam

Infografik: Wabah Virus Corona Berstatus PHEIC
Infografik: Wabah Virus Corona Berstatus PHEIC (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WN Jepang Positif Virus Corona Sepulang dari Indonesia, Ini Respons Kemenkes"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved