Virus Corona

Tak Pelu Panic Buying Meski Corona Masuk ke Indonesia, Yuk Lakukan 3 Hal Sederhana, Pola Hidup Sehat

Setelah informasi itu diumumkan, muncul fenomena panic buying di tengah masyarakat, hingga membuat barang tertentu ludes.

Editor: Asytari Fauziah
ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA via Kompas.com
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). Petugas apotek mengaku stok masker dan Hand Sanitizer sudah habis sejak Senin (2/3/2020) menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia. 

TRIBUNMATARAM.COM Pemberitaan soal virus corona Covid-19 menarik perhatian kita semua. Utamanya setelah Presiden Joko Widodo mengonfirmasi bahwa ada dua WNI positif terjangkit virus SARS-CoV-2, keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Setelah informasi itu diumumkan, muncul fenomena panic buying di tengah masyarakat.

Sejumlah pusat perbelanjaan diserbu, hingga membuat barang tertentu ludes.

Sebetulnya, fenomena panic buying akibat virus corona tidak hanya terjadi di Indonesia.

Panic buying warga membeli kebutuhan harian di sebuah supermarket.
Panic buying warga membeli kebutuhan harian di sebuah supermarket. (IST)

Beberapa negara yang terinfeksi virus corona dilaporkan mengalami panic buying, seperti China, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Italia, Jerma, Austria, dan beberapa negara lain.

Namun pada dasarnya, hal ini tidak perlu dilakukan.

Untuk mengetahui bagaimana menanggapi virus corona, kita harus mengenali terlebih dahulu virusnya.

Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ini Penanganan yang Tepat Menurut Ahli Medis dari PDEI dan MHKI

Ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum mengatakan, Covid-19 merupakan salah satu kelompok baru dari keluarga virus corona.

Virus corona sendiri bukan virus baru. Sebelumnya sudah ada SARS-CoV dan MERS-CoV yang sempat juga mewabah beberapa tahun lalu.

Nah, virus corona ini biasanya bersemayam di tubuh hewan.

"Entah bagaimana dalam perjalanannya, virus corona ini bermutasi sehingga akhirnya bisa menyerang manusia," kata dokter Tan saat melakukan siaran langsung bersama Skata, suatu gerakan yang mendukung perencanaan pernikahan, keluarga, dan pendidikan anak Indonesia, Kamis (4/3/2020).

Dalam kesempatan itu Tan juga mengingatkan bahwa virus berbeda dengan bakteri ataupun parasit.

"Virus memiliki sifat self limited disease. Artinya, jika badan kita sehat dan prosedur pola hidup bersih dijalankan, maka virusnya pergi sendiri.

Dia paling enggak seneng di dalam badan manusia yang sehat," jelas Tan.

"Itu sebabnya kenapa Covid-19 lebih sering mengenai pada orang-orang yang sudah (lanjut) usia. Orang-orang yang rentan, usia 60-70an," imbuhnya.

Berhasil Sembuh, Kim Beri Pesan Semangat: Virus Corona Bisa Dikalahkan, Saya Sudah Sepenuhnya Pulih

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved