Virus Corona
POPULER Peneliti Lacak Sumber Utama Covid-19 Setelah Menemukan Pasien Pertama Pembawa Virus Corona
Tentu saja, pasien pertama yang membawa virus corona menjadi objek yang paling penting untuk diketahui.
TRIBUNMATARAM.COM - Pasien pertama virus corona di Wuhan ditemukan, peneliti telusuri sumber Covid-19.
Meski Kota Wuhan, China yang menjadi tempat pertama pembawa virus corona telah kembali pulih, peneliti tak berhenti meneliti tentang sumber corona.
Tentu saja, pasien pertama yang membawa virus corona menjadi objek yang paling penting untuk diketahui.
Peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan dari mana virus SARS-CoV-2, yang sekarang menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2.
• 7 Orang Meninggal, Langkah BUMN Impor 500.000 Alat Tes Corona Terganjal Izin Kementerian Kesehatan
• Status Darurat Corona Diperpanjang hingga 29 Mei 2020, Program Mudik Gratis 2020 Terancam Ditiadakan
Sebelumnya ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia. Namun kini virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Itu mengapa jika peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.
Selain itu, peneliti juga butuh memahami bagaimana penyakit ini menyebar dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus ini.
Dan kini berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama pertama virus corona berhasil terlacak.
Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19. Kasus tersebut menurut data tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.
Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.
Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.
Dokter di China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.
Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan oleh virus corona baru.
Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.