Virus Corona
Duduk Perkara Jenazah Positif Covid-19 Ditolak di Banyumas sampai Dilempari Batu, Bupati Minta Maaf
Dalam video viral tersebut, Bupati Banyumas, Achmad Husein terlihat memberikan penjelasan kepada warga yang murka dan mulai melempari batu.
Di video tersebut ia mengatakan bahwa penularan corona lebih berbahaya antara orang yang masih hidup karena penularan dapat terjadi melalui bersin dan batuk.
"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," ujar Husein.
Dia berharap hal serupa tak terjadi di wilayahnya.
"Virus itu kalau orangnya meninggal, maka dalam waktu tujuh sampai sembilan jam akan mati. Jasadnya tidak ada virus."
"Kita itu sudah jelaskan berkali-kali, ilmu itu ada. Saya doakan almarhum husnul khotimah," kata Husein.
Ia berencana menggandeng ahli untuk memberikan penjelasan pada masyarakat tentang jenazah yang terinfeksi virus.
"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga angkat bicara soal masalah tesebut yang terjadi di sejumlah daerah.
Dirinya mengingatkan, keluarga duka seharusnya justru mendapatkan dukungan, bukan penolakan.
"Kasihan mereka. Mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan," kata Ganjar.
Selain itu, dirinya juga menegaskan, proses pemakaman sesuai prosedur tidak akan membahayakan masyarakat sekitar.
"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," kata dia.
Siapkan tempat pemakaman pasien

Bupati Banyumas mengatakan pemkab telah menyiapkan tiga lokasi alternatif yang akan digunakan untuk pemakaman khusus.
Di lokasi tersebut akan ada tim khusus dari rumah sakit dan anggota BPBD.