Virus Corona

Duduk Perkara Jenazah Positif Covid-19 Ditolak di Banyumas sampai Dilempari Batu, Bupati Minta Maaf

Dalam video viral tersebut, Bupati Banyumas, Achmad Husein terlihat memberikan penjelasan kepada warga yang murka dan mulai melempari batu.

(KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS)
Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). 

"Nanti ada tim khusus dari rumah sakit sampai ke sana (tempat pemakaman). Termasuk nanti yang mendoakan kami siapkan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," ujar Husein, Jumat (27/3/2020).

Sementara itu, bagi warga yang akan menghadiri prosesi pemakaman harus memenuhi standar yang berlaku.

"Warga boleh datang, tapi harus pakai masker dan juga nanti dikasih garis yang tidak boleh dimasuki, jadi ada radius yang harus dipatuhi," jelas Husein.

Tak hanya pemkab yang sediakan lahan pemakaman. Dua desa di Banyumas secar sukarela menyiapkan lahan milik pemerintah desa untuk pemakaman jenazah pasien virus corona

Kedua desa di Banyumas tersebut yakni Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja dan Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen.

Kepala Desa Banjaranyar Karseno mengatakan banyak lahan kosong di TPU seluas satu hektar.

"Kita gabungkan dengan TPU. Kita sediakan untuk yang berasal dari Banyumas, kita bicara dengan hati, dengan rasa kemanusian. Kita juga orang bergama, jenazah kan harus dimakamkan," kata Karseno sata dihubungi, Kamis (2/4/2020).

Ia juga mengatakan paguyuban penggali kubur juga siap membantu melakukan pemakaman.

"Kita di sini enggak mau cari sensasi, enggak juga kepengen viral, tapi karena rasa kemanusiaan.

Saya enggak tahu kronologi (peristiwa penolakan) dan saya enggak mau bicara yang kemarin.

Saya prihatin, karena rasa kemanusiaan, monggo kita siap," jelas Karseno.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Banyumas Junaidi mengatakan, Pemerintah Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, juga menyiapkan lahan untuk pemakaman pasien corona.

Lokasi pemakaman di desa tersebut seluas 3,5 hektare berada di tepi jalan dan jauh dari pemukiman.

"Bagus sekali, kami sudah koordinasi dengan kedua desa. Pada prinsipnya berdasarkan rasa kemanusian, melihat fenomena yang kemarin warga siap menerima apabila ada pasien corona yang meninggal dan ditolak. Ini atas inisiatif dari desa sendiri," kata Junaidi.

Bupati dapat dukungan dengan karangan bunga

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved