Virus Corona
Niat Bantu Warga Terdampak Corona dengan Beli Sembako Rp 18 Juta, Ummi Justru Berakhir Ditipu
Maksud hati hendak membantu korban corona dengan memberi sumbangan, Ummi Qodriyah justru terpaksa menelan pil pahit.
Mbah Katinem merupakan salah satu warga Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang ikut mendapat bantuan.
Saat menerima paket sembako dari petugas, perempuan berusia renta yang hidup sebatang kara itu langsung menangis.
Mbah Katinem berkata bahwa baru kali ini dirinya mendapatkan bantuan paket sembako.
“Matur suwun sanget, taksih menika kula angsal bantuan, sak derenge dereng nate angsal bantuan. Gek kulo piantun sepuh piyambak, bojo nembe seda.
(Terima kasih banyak, baru kali ini mendapat bantuan. Sebelumnya belum pernah dapat. Saya orang tua sendiri, suami baru saja meninggal dunia),” ujarnya sembari menangis.
Usut punya usut, Mbah Katinem selama ini tidak terdaftar dalam bantuan pemerintah karena terkendala pencatatan sipil.
Ia pun belum pernah menerima bantuan sebelum ini.
Mengutip Kompas.com, sepekan terakhir anggota Polres dan Anggota kodim 0806 Trenggalek memang gencar menyalurkan sembako ke rumah-rumah warga, termasuk kepada penyandang disabilitas.
“Ini merupakan sinergitas TNI-Polri, memberi bantuan door to door kepada warga hingga ke pelosok,” ujar AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.
Diketahui, anggota Bhabinkamtibmas bersama Bhabinsa setiap hari membagikan sembako.
Polisi dan TNI juga masuk ke pelosok daerah dengan berjalan kaki jika akses tak memadai.
Upaya ini dilakukan demi pemerataan bantuan terhadap masyarakat terdampak Covid-19.
“Semua kami lakukan demi membantu kebutuhan masyarakat dan kesehatan masyarakat,” ujar AKBP Jean Calvijn.
Adapun paket sembako yang dibagikan kepada warga berupa lima kilogram beras, sejumlah mi instan, minyak goreng, serta kecap manis.
“Pokoknya, siapa saja warga yang belum menerima bantuan, diberi,” tegasnya.
