Virus Corona
Bapak Di-PHK Efek Corona, Pasutri Terpaksa Hidup di Becak Ajak Bayinya, Bayar Sewa 5 Ribu per Hari
Kehilangan pekerjaan membuat Dul Rohmat harus mengajak istri dan anaknya yang masih berusia 13 bulan bernama Dafa harus tidur di becak setiap hari.
Dia berharap dengan merantau ke Solo bisa merubah keluarga.
"Di sana tidak ada pekerjaan. Karena tempatnya pelosok untuk cari uang tidak bisa.
Bisanya di sawah. Kalau tidak panen ya tidak bisa dapat penghasilan," kata dia.
Dul dan keluarga kemudian memutuskan merantau ke Solo.
Selain mengajak anak dan istrinya, Dul juga mengajak adiknya bernama Listiyowati (22).
Karena biaya sewanya terlalu mahal, mereka memutuskan untuk pindah.
Mereka mendapat indekos dengan biaya sewa Rp 400.000 per bulan.
Baru beberapa bulan ditempati, sang suami terkena dampak pemutusan hubungan kerja ( PHK) dari tempat kerjanya proyek pembangunan akibat pandemi wabah virus corona (Covid-19).
"Karena suami tidak kerja karena PHK ada virus corona tidak ada pengasilan.
Uang sewa indekos juga tidak bisa bayar. Terpaksa sewa becak Rp 5.000 per hari untuk tidur di jalan," ungkap Imah.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup setiap hari, mereka hanya mengandalkan bantuan.
Sejak di PHK, sang suami sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan.
Pernah suaminya ditawarin pekerjaan oleh orang lain, tetapi karena masih kondisi pandemi wabah corona, sampai sekarang belum mendapat kepastian kapan mulai kerja.
"Kalau dapat sembako seperti beras, minyak gitu saya jual karena tidak bisa masak di jalan.
Uangnya buat bayar sewa becak sama buat beli pampersnya adik. Penting peralatan adik tidak ada yang kurang," terang Imah.