Jangan Lewatkan Fenomena Supermoon Terakhir Tahun 2020, Ini Tips Agar Bisa Melihat dengan Jelas

Salah satu fenomena langit tengah berlangsung, dan dapat dilihat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Editor: Asytari Fauziah
Bangka Pos
Ilustrasi Supermoon 

TRIBUNMATARAM.COM Salah satu fenomena langit tengah berlangsung, dan dapat dilihat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Fenomena tersebut adalah supermoon, yang di belahan Bumi lain disebut Flower Moon karena menandakan datangnya musim semi.

“Bulan Purnama akan terjadi pada saat yang cukup berdekatan waktunya dengan saat Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee), atau kadang disebut sebagai fenomena supermoon,” tutur Peneliti Sains Antariksa LAPAN Bandung, Dr Johan Muhammad kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Setelah Munculnya Ribuan Cacing Kini Fenomena Kemunculan Ubur-ubur Hebohkan Warga, Tapi Jadi Hiburan

Kaleidoskop 2019 Fenomena Astronomi Penting yang Jarang Terjadi, Hujan Meteor Geminid

Supermoon kali ini akan menjadi yang terakhir di tahun 2020. Johan mengatakan, fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada Maret 2021. Terlebih lagi, supermoon kali ini memiliki keistimewaan.

“Pada bulan ini, fase puncak purnama akan terjadi berdekatan waktunya dengan waktu tenggelamnya Matahari di kebanyakan wilayah di Indonesia,” tutur Johan.

Waktu melihat supermoon

Fenomena Bulan Supermoon yang juga disebut sebagai super pink moon menghiasi langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020) dini hari. Astronom Indonesia menyebutkan, fenomena supermoon dimana bulan 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya itu terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat sekitar 356,909 kilometer dari Bumi dan merupakan supermoon terbesar sepanjanb 2020, sekitar 9 jam setelah Bulan berada di perigee disusul bulan purnama Pink Moon, Egg Moon, dan Grass Moon di negara-negara empat musim.
Fenomena Bulan Supermoon yang juga disebut sebagai super pink moon menghiasi langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020) dini hari. Astronom Indonesia menyebutkan, fenomena supermoon dimana bulan 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya itu terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat sekitar 356,909 kilometer dari Bumi dan merupakan supermoon terbesar sepanjanb 2020, sekitar 9 jam setelah Bulan berada di perigee disusul bulan purnama Pink Moon, Egg Moon, dan Grass Moon di negara-negara empat musim. (ANTARA FOTO/RAHMAD via Kompas.com)

Johan mengatakan waktu untuk melihat supermoon dapat diketahui menggunakan pedoman waktu terjadinya bulan purnama.

“Waktu puncak purnama sejatinya akan terjadi tanggal 7 mei, tapi Bulan akan berada di perigee pada tanggal 6 Mei,” tutur ia.

Oleh karena itu sejak Rabu (6/5) hingga malam ini, Kamis (7/5), kita bisa menyaksikan Bulan di langit dengan jelas dan hampir teriluminasi sempurna jika cuaca cerah.

Jadwal Lengkap Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Cek Tanggalnya untuk Mataram NTB!

Waktu puncak fase purnama kali ini adalah Kamis (7/5) pukul 17.45 WIB. Sedangkan Bulan di titik perigee terjadi pada Rabu (6/5) pukul 10.03 WIB.

“Secara teknis Bulan akan tampak terang dan hampir bulat sempurna pada sekitar waktu-waktu tersebut.

Yaitu mulai terbit Bulan saat senja tanggal 6 Mei hingga fajar tanggal 8 Mei,” papar Johan. 

Bahkan, Johan menilai bahwa malam hari pada Jumat (8/5) fenomena supermoon masih bisa teramati.

Tips melihat supermoon

Kita dapat menyaksikan Bulan di langit dengan jelas dan hampir teriluminasi sempurna jika cuaca cerah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved