Ramadhan 2020

Uniknya Cara Puasa Ramadhan di Negara Tanpa Matahari Terbenam, 24 Jam Disinari Cahaya Matahari

Jika di Indonesia, puasa dimulai sejak subuh hingga setelah terbenamnya matahari atau Maghrib, lain halnya dengan negara yang 24 jam disinari cahaya.

Istimewa
Ramadhan kareem 

TRIBUNMATARAM.COM - Uniknya puasa Ramadhan di negara tanpa matahari terbenam, 24 jam disinari cahaya.

Waktu berpuasa di setiap negara memiliki perbedaan.

Jika di Indonesia, puasa dimulai sejak subuh hingga setelah terbenamnya matahari atau Maghrib, lain halnya dengan negara yang 24 jam disinari cahaya matahari.

Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang mampu.

Ingin Lebih Kurus Selama Puasa, Ikuti 8 Tips Agar Tak Melar di Bulan Ramadhan Ini

POPULER Mengais Sisa Kemuliaan Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1441 H, Tetap Bisa Amalkan Amalan Ini

Ketika sedang berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan lapar, haus, dan nafsu dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Umumnya, rata-rata waktu berpuasa adalah sekitar tiga belas jam, dihitung dari terbitnya fajar sampai waktu maghrib.

Namun, ada sejumlah negara yang memiliki waktu berpuasa lebih dari 18 jam karena memiliki waktu siang lebih panjang.

Hal itu seperti yang dialami oleh umat Muslim di Denmark dan negara-negara lain seperti Norwegia dan Islandia akan berpuasa jauh lebih lama daripada mereka yang berada di belahan bumi bagian selatan.

Bahkan, ada beberapa tempat di mana matahari tidak terbenam sama sekali pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

Bahkan di Svalbard, sebuah kepulauan Norwegia di Samudra Arktik, mereka bisa bermandikan cahaya 24 jam dari bulan April hingga Agustus.

Puasa yang panjang

Seorang imam masjid di Oslo, Norwegia Asim Mohammed mengatakan, beberapa jemaahnya akan mengambil libur selama Ramadhan untuk mengatasi puasa yang panjang.

"Di Norwegia, ada perbedaan besar antara jam siang di musim panas dan musim dingin. Selama bulan-bulan musim dingin seperti Desember, matahari terbenam bisa terjadi paling awal pukul 15.15," kata Mohammed, dilansir dari Arab News.

"Tentu saja, semua orang lebih menyukai Ramadhan di musim dingin," sambungnya.

Menurutnya, ada tiga pilihan puasa bagi Muslim di tempat-tempat yang melihat "matahari tengah malam".

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved