Virus Corona
Beda Perawatan Pasien Virus Corona, Orang Tanpa Gejala Hingga Kasus dengan Gejala Berat
Penanganan atau tata laksana pasien Covid-19 tanpa gejala berbeda dengan pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat.
TRIBUNMATARAM.COM - Penanganan atau tata laksana pasien Covid-19 tanpa gejala berbeda dengan pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan, gejala sedang, maupun gejala berat.
Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc., menjelaskan infeksi virus corona baru yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 dapat menampilkan gejala yang bervariasi pada setiap penderitanya.
• Reaksi Berlebihan Justru Jadi Kunci Sukses Vietnam Tangani Corona hingga Kini Nol Kematian
Beberapa gejala yang dapat muncul, di antaranya yakni:

- Demam
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Malaise
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pneumonia ringan
- Pneumonia berat atau insfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berat
- Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau keadaan gagal napas
- Sepsis atau komplikasi berbahaya akibat infeksi
- Syok septik
Karena gejala yang ditimbulkan tersebut tak sama, maka prosedur penanganan pasien Covid-19 juga bisa berbeda pula.
• WHO Sebut Virus Corona Mungkin Tak Akan Hilang, Bersiap Melihat Cara Hidup Baru yang Akan Berubah
Mahirsyah saat menjadi pemateri dalam Webinar tentang Upaya Pengobatan Covid-19 di Indonesia yang diadakan Politeknik Indonusa Surakarta bekerja sama dengan PC PAFI Surakarta, Sabtu (16/5/2020), menjelaskan beberapa perbedaan tata laksana pasien positf Covid-19 tanpa gejala, dengan gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat.
Berikut yang dilakukan:
1. Tata laksana pasien positif Covid-19 tanpa gejala
- Pasien akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Pasien akan diberi edukasi apa saja yang harus dilakukan selama menjalani proses isolasi mandiri
- Pasien diberi vitamin C untuk dikonsumsi 3 kali sehari selama 14 hari
- Pasien diminta kontrol di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) setelah 14 hari untuk pemantauan klinis
2. Tata laksana pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan

Mahirsyah menjelaskan, gejala ringan Covid-19 yang dimaksud di sini, yakni hanya timbul pilek, demam, dan batuk sedikit pada pasien.
• Video Pria Positif Corona Ngamuk karena Direkam saat Dijemput Petugas, Kejar & Peluk Warga
Mereka antara lain akan diberi penangaan, sebagai berikut:
- Pasien harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Pasien diberi edukasi apa yang harus dilakukan selama melakukan isolasi mandiri
- Pasien diberi vitamin C untuk dikonsumsi 3 kali sehari selama 14 hari
- Pasien diberi obat Klorokuin fosfat untuk dikonsumsi 2x 500 mg per hari selama 5 hari atau obat Hidroksiklorokuin untuk dikonsumsi 1 x 400 mg per hari selama 5 hari
- Pasien diberi obat Azitromisin untuk dikonsumsi 1 x 500 mg per hari selama 5 hari dengan alternatif obat Levofloxacin 1 x 750 mg per hari selama 5 hari juga
- Pasien diberi obat simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)
- Bila diperlukan, pasien dapat juga diberikan Antivirus berupa Oseltamivir untuk dikonsumsi 2 x 75 mg atau Favipiravir (Avigan) 2 x 600 mg per hari selama 5 hari
- Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis
Mendikbud Sebut Belajar Tatap Muka Bisa Dimulai Juli: 'Tidak 100 Persen, Mungkin 3 Kali Seminggu' |
![]() |
---|
Dikabarkan Positif Covid-19, Ali Ngabalin: 'Allahu Akbar, Tuhan Maha Dahsyat, Dia Sayang Sama Saya' |
![]() |
---|
Sembunyikan Status Positif Covid-19, Wanita Ini Akhirnya Tewas bersama Seluruh Keluarganya |
![]() |
---|
Bertambah 12.001 Kasus, Update Jumlah Covid-19 di Indonesia Minggu 31 Januari 2021, Total 1.078.314 |
![]() |
---|
Viral Pasien Covid-19 Nyetir Mobil dengan Alat Bantu Napas Terpasang, Keliling Cari RS untuk Dirawat |
![]() |
---|