Virus Corona
Klarifikasi Tentang Herd Immunity yang Ramai Dibicarakan, Achmad Yurianto Beri Bantahan Tegas
Sempat ramai dibicarakan soal herd immunity yang disebut jadi langkah pemerintah, namun ternyata Achmad Yurianto beri tanggapan berbeda!
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
5. Perbedaan Herd Imunity dan New Normal
Ilustrasi rasakan gejala virus corona
Sementara itu, ahli epidemiologi Pandu Riono berpandangan, penerapan new normal tidak bisa diartikan sebagai upaya menerapkan strategi herd immunity.
Ia mengatakan, herd immunity dan istilah new normal yang digulirkan oleh pemerintah adalah dua hal yang berbeda.
"Kalau new normal kan kalau nanti sudah dikurangi pembatasannya, maka kita akan mengadopsi perilaku hidup yang berbeda agar menekan risiko penularan virus, seperti selalu pakai masker, dan lain-lain. Itu pun akan dilakukan bertahap setelah pesyaratan pelonggaran terpenuhi," kata Pandu.
Ia tak yakin pemerintah akan menempuh opsi herd immunity. Apa alasannya?
"Kalau memang ada pembiaran secara sistematik agar banyak masyarakat terinfeksi, ya bisa dianggap seperti itu. Tetapi, itu tidak mungkin karena herd immunity hanya terjadi bila lebih dari 70-80 persen penduduk indonesia terinfeksi dan punya imunitas yang berhasil hidup," kata Pandu Riono.
Pandu mengatakan, adanya spekulasi terkait herd immunity muncul karena tidak ada edukasi pada masyarakat.
Hal ini membuat masyarakat lebih mudah dihasut dengan isu yang belum tentu benar. (TribunMataram.com/ Asytrai Fauziah) (Kompas.com/Penulis: Ihsanuddin, Dian Eka Nugraheny, Jawahir Gustav Rizal | Editor: Diamanty Meiliana, Kristian Erdianto, Virdita Rizky Ratriani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Herd Immunity Ramai Dibicarakan, Bantahan Tegas Achmad Yurianto: Kita Memakai Itu? Jawabannya Tidak