Reaksi Aulia Kesuma & Geovanni Kelvin setelah Divonis Mati karena Membunuh Pupung Sadili & Dana

Reaksi Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin setelah divonis mati oleh hakim atas kasus pembunuhan dan pembakaran Pupung Sadili dan anaknya Dana.

Kolase Tribun Mataram/Surya.co.id/Istimewa/Kompas.com/Kompas.com/RINDI NURIS
Edi dan Dana Korban dibunuh Aulia Kesuma, KV, pembunuh bayaran S dan A, Karsini, Rodi, dan Supriyanto alias AP. 

TRIBUNMATARAM.COM - Reaksi Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin setelah divonis mati oleh hakim atas kasus pembunuhan dan pembakaran Pupung Sadili dan anaknya Dana.

Hakim mengabulkan tuntutan JPU untuk menjatuhi hukuman mati pada Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin.

Keduanya pun terlihat cuma bisa menunduk dalam ketika putusan dibacakan.

Sempat viral diperbincangkan simak akhir kisah kasus 2 mayat yang dibakar di dalam mobil, 2 pelaku utama Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin akhirnya divonis mati.

Ingat Kasus Pembunuhan & Bakar Suami dan Anak Tiri di Mobil, Aulia Kesuma Jalani Sidang Hari Ini

Sebelum Sewa Pembunuh Bayaran, Aulia Kesuma Bayar Dukun Rp 40juta untuk Santet Pupung Sadili & Dana

Kedua terdakwa kasus pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus akhirnya divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/6/2020).

Kasus yang sempat menjadi sorotan media pada bulan Agustus dan September 2019 ini akhirnya mendapatkan konklusi dengan vonis berat.

Dilansir oleh Tribunnews.com, hakim menyatakan perbuatan keduanya terbukti telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Edi Chandra atau Pupung Sadili (54) dan putranya, M Adi Pradana atau Dana (23).

Vonis yang dijatuhkan Majelis Hakim tersebut sesuai dengan tuntutan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya.

Simak kronologi dan kisah yang terjadi dari awal kasus penemuan mobil terbakar yang berisi 2 mayat hingga pendakwaan tersangka dan para pelaku pembunuhan yang dirangkum dari TribunJakarta.com dan Kompas.com:

M Adi Pradana, Aulia Kesuma, Pupung Sadili
M Adi Pradana, Aulia Kesuma, Pupung Sadili (Kolase / Berbagai Sumber)

Berawal dari sakit hati sang istri korban yang kini divonis mati

Pada Agustus 2019, Aulia Kesuma memulai perencanaan pembunuhan terhadap suaminya.

 

Waktu itu motifnya karena dia sakit hati terhadap suaminya.

Aulia Kesuma mengklaim dirinya harus banting tulang seorang diri dalam menopang ekonomi keluarganya.

Menurut Aulia Kesuma, Edi tidak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah tahun 2011.

Mereka juga sering bertengkar karena hal-hal sepele.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved