Virus Corona
Banyak Klaster Keluarga, Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Jika Ada Saudara yang Positif Covid-19
Penularan virus corona di dalam keluarga sedang banyak, tapi tetap tenang jika ada saudara yang positif covid-19, simak ini yang harus dilakukan.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tonang menyebutkan, hal pertama yang harus segera dilakukan adalah isolasi mandiri sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan.
"Kemudian, beritahukan ke Puskesmas atau Dinkes setempat, serta beri daftar orang-orang yang kontak erat sejak 2 hari sebelum timbul gejala atau diambil swab yang memberi hasil positif," kata Tonang seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Tonang mengatakan, bila gejala yang dirasakan bertambah, maka segera hubungi rumah sakit untuk mendapat perawatan yang lebih memadai.
Hal tersebut juga dilakukan bila ada anggota keluarga yang bergejala, atau dinyatakan positif Covid-19.
"Anggota keluarga yang sehat, mengambil peran kontak dan komunikasi ke pihak terkait.
Kemudian, mengawasi berjalannya isolasi mandiri anggota keluarga yang sakit," ujar Tonang.
• Lebih Parah Dibanding Awal Kemunculan, Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat Drastis Rumah Sakit Chaos
Jika anggota keluarga dirawat di RS

Bila ada anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit, Tonang menyebutkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung mereka, meski tidak bisa menjenguk secara langsung.
Dua hal itu adalah:
- Pertama, manfaatkan ponsel untuk tetap berkomunikasi dengan anggota keluarga yang sakit.
- Kedua, ada RS yang memfasilitasi komunikasi lewat CCTV ke ruang isolasi tempat keluarga sedang dirawat.
"Kita juga bisa mengirimkan makanan, buah-buahan, atau apa pun yang disukai pasien, melalui perawat ruang isolasi.
Selama tidak ada catatan khusus terkait kondisi pasien, maka makanan dapat diberikan," kata Tonang.
• Viral Happy Hypoxia pada Penderita Covid-19, Dokter : Pasien Tak Sesak Napas Meski Kurang Oksigen
Panduan isolasi mandiri
Isolasi mandiri atau perawatan di rumah dilakukan terhadap orang yang bergejala ringan dan tanpa kondisi penyerta seperti penyakit paru, jantung, ginjal, dan kondisi immunocompromise.
Tindakan ini dapat dilakukan kepada pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan kontak erat yang bergejala dengan tetap memperhatikan kemungkinan terjadinya perburukan.
Beberapa alasan pasien dirawat di rumah yaitu fasilitas rawat inap tidak tersedia atau tidak aman.