Tak Berani Nonton TV hingga Didatangi Teman, Ibu & Bapak Pelaku Mutilasi di Kalibata Menangis Terus
Bahkan, ibu dan ayah Laeli tak henti menangis dan tidak berani menonton TV lantaran terlalu syok dengan kekejian sang putri.
Rinaldi Harley Wismanu kemudian memberitahukannya.
tersangka LAS kembali menanyai PIN handphone korban kedua kali, karena yang pertama tidak diberikan.
Password kemudian diberikan. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia," jelas Iptu Sidik.

Setelah Rinaldi Harley Wismanu meninggal dunia, pasangan kekasih ini memindahkan jasad manager HRD ke kamar mandi.
Dengan menguasai ponsel Rinaldy itu, Laeli dan Fajri bisa mengakses data-data finansial korban yang tercatat pada ponsel.
"Di sini pintu masuknya untuk berbagai properti yang ada untuk menguras isi rekening dan seterusnya. Karena di HP korban tersebut ada beberapa catatan yang dimiliki sehingga pelaku ini dengan leluasa mengambil korban," ucap Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn.
Jenazah Rinaldi Harley Wismanu juga dibiarkan di dalam kamar mandi selama tiga hari.
"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September 2020, jenazah korban dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen ini," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.
Sementara itu, tersangka membutuhkan dua hari untuk memutilasi jenazah korban menjadi 11 bagian.
"Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari itu pelaku melakukan mutilasi," ujar Calvijn.
(Kompas.com/ Kontributor Tegal, Tresno Setiadi) (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Ibunda Laeli, Pelaku Mutilasi Kalibata City: 1,5 Tahun Hilang Kabar, Kini Tak Henti Menangis".
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Tak Berani Nonton TV sampai Didatangi Teman, Ibu & Bapak Pelaku Mutilasi di Kalibata Menangis Terus