Kisah Pengubur Jenazah Pasien Covid-19, Akui Lelah & Menangis Lihat Keluarga yang Dimakamkan

Hampir setiap hari dia bersama rekannya mengubur jenazah dengan protokol Covid-19 tanpa henti.

Editor: Asytari Fauziah
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA via Kompas.com
Kerabat dan keluarga jenazah kasus COVID-19 mengunjungi pemakaman di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10-23 April, tren pemakaman yang menggunakan prosedur tetap (protap) COVID-19 cenderung menurun, di mana sebelumnya mencapai 50 orang yang meninggal per hari kini 40-30 orang per hari. 

“Kadang beriringan lima sampai enam mobil ambulans sekali jalan bawa jenazah. Sedih rasanya,” tutur Nusa.

Hingga Rabu (30/9/2020) jumlah kasus kematian karena Covid-19 di Samarinda mencapai 104 orang.

Angka tersebut terbesar kedua setelah Kota Balikpapan yakni 175 orang.

Demi 400 Pengajar yang Dirumahkan karena Covid-19, Pemilik Bimbel Banting Setir Jadi Penjual Pepes

Rasa Panas dan Gerah Saat Pakai APD

Tak ada yang dikeluhkan dari rutinitas itu. Tim Nusa selalu gerak cepat menunaikan tugasnya jika ada pasien positif Covid-19 meninggal.

“Hanya panas dan pengap saat kami pakai APD. Itu yang enggak tahan,” tutur Nusa.

Tak ada sirkulasi udara lancar saat mengenakan APD. Di bagian hidung dan mulut hanya satu-satunya keluar masuk udara, itu pun harus dilapisi masker.

“Keringat biasa tertampung di sepatu bot dan sarung tangan. Jadi gerah sekali,” jelas dia.

Situasi itu mereka alami sejak menjemput jenazah hingga usai mengubur dan menimbun.

“Satu jenazah butuh waktu kurang lebih satu jam sampai selesai penguburan. Itu kalau keluarganya enggak permasalahkan. Kalau keluarga tolak, tarik ulur, kami tunggu kadang sampai tiga-empat jam bertahan panasnya APD,” terang dia.

Viral Petugas Medis Bonceng Jenazah Wanita Terbungkus Kain Kafan, Fakta Pilu di Baliknya Terungkap

Jika dalam sehari jika sembilan jenazah yang dikubur, maka Nusa dan rekannya harus bertahan dengan panas dan gerah APD selama kurang lebih sembilan sampai 10 jam.

“Tapi kami nikmati. Siapa lagi yang mau berbuat,” pungkasnya.

Saat jenazah tiba di TPU, tim penggali kubur dari Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperkim) Samarinda sudah menyiapkan lubang makam.

Jenazah tidak langsung dimakamkan. Secara singkat tim pemakam dan tim penggali kubur memberi penghormatan terakhir.

“Setelah itu kami turunkan. Kami kerjasama sampai ke penimbunan tanah makam,” tutur dia.

Ivan Gunawan Tepis Isu Terpapar Positif Covid-19, Ungkap Alasan Mendadak Menghilang dari Layar TV

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved