Kontroversi UU Cipta Kerja
Viral Chat Pria Minta Restu untuk Demo UU Cipta Kerja, Ibu : Salam untuk DPR Suruh Banyak Istighfar
Sebuah video viral di TikTok menunjukkan tangkap layar sebuha percakapan antara seorang anak dengan ibunya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah video viral di TikTok menunjukkan tangkap layar sebuah percakapan antara seorang anak dengan ibunya.
Anak tersebut adalah Dian Mulyana (25), seorang pria yang meminta restu untuk turun ke jalan ikut demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Pria yang akrab disapa Dimul ini pun mengunggah tangkapan layar isi chatnya dengan sang ibu.

• Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Beberkan Hoax Beredar Soal UU Cipta Kerja, Simak Penjelasannya
• Detik-detik Penangkapan Pria Penyusup Pembawa Senjata Tajam di Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja
Awalnya, Dian terlihat sedikit takut jika ibunya marah karena dia ikut demo.
Bahkan sang ibu sempat curiga lantaran Dian berusaha merayu ibunya agar tak marah.
Siapa sangka, restu dengan mudah didapatkan Dian melalui jawaban ibunya yang tak disangka.
Dari tangkapan layar percapakan tersebut, ibunda Dian bahkan menyatakan akan menyiapkan bekal dan almamater untuk Dian mengikuti aksi nanti.
Mamah siapin bekelnya. Almamaternya udah mamah siapin. Jangan lupa baca do'a shalatnya jangan ditinggal. Doa mamah akan selalu menyertaimu nak. Titipin salam dari mamah untuk DPR yang jahat itu, suruh banyak istigfar. Bismillah hati-hati di jalan perjuangan nak”
Demikian kutipan pesan seorang ibu kepada anaknya, Dian Mulyana (25), yang meminta restu untuk ikut demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kutipan pesan antara dirinya dan sang ibu itu pun diunggah ke media sosial Tiktok milik Dian.
Tak disangka, kontennya pun viral dan ramai ditanggapi warganet.
Love you mah, you are my everything
##tolakruuciptakerja ##tolakomnibuslaw ##mositidakpercaya ##fyp? Ibu Pertiwi - Musik Indonesia ????????
“Kaget banget pas di kasih tau teman-teman (kontennya viral). Speechless”, jelas Dian saat dihubungi oleh Kompas.com.
Demo ke Jakarta
Karena sudah lulus kuliah, kini Dian telah kembali ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat.
Namun, Dian gusar melihat kondisi disahkannya UU Cipta Kerja.
Sehingga, ketika beberapa adik tingkat di Universitas Bina Sarana Informatika, tempat Dian berkuliah berkuliah dahulu, mencari penggerak massa di kampus, Dian yang memiliki pandangan yang sejalan dengan tutuntan massa aksi, pun terpanggil untuk turut ikut aksi.
“Karena Dimul juga merasa memiliki keresahan yang sama dengan mereka, dan emang sering banget demo terhadap kebijakan pemerintah yg tidak pro rakyat. Alhasil, nurani saya secara pribadi terpanggil,” jelas Dian.
Berencana mengikuti aksi di ibu kota, pria yang kerap disapa Dimul ini bertandang ke Jakarta Rabu (7/10/2020) malam, dan tiba di Jakarta Kamis subuh.
Kamis pagi, Dian bertukar pesan dengan sang ibu untuk meminta restu.
"Orang tua segalanya, sebelum kita ngapa-ngapain" ujar Dian.
Untuk itu, Dian meminta izin kepada sang Ibu untuk mengikuti aksi. Ibunya pun dengan ringan hati mengizinkannya berdemo di ibu kota.
“Bekelnya cium kening sama panjatan doa aja sebenernya, sama wejangan biar jaga kesehatan, tetep patuhi protokol, jangan tinggal solat, serta gak boleh rusuh, udah itu bekelnya” jelas Dian.
Bukan Kali Pertama Minta Restu
“Sebetulnya mama udah enggak asing sih, tiap aksi juga pasti gitu, izin," ujar Dian.
Dirinya mengaku, bukan pertama kali meminta izin kepada orangtua sebelum melakukan aksi.
Pasalnya, Dian juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan aksi ketika masih menjadi masih berkuliah dulu.
Balas @firm0309 manamungkin ideologi saya gadaikan demi sebuah konten semata ????????##tolakruuciptakerja ##tolakomnibuslaw ##mositidakpercaya ##fyp
“Tiap aksi mama selalu mengizinkan kok. Meski sama kayak orangtua pada umumnya, khawatir pasti ada” jelas Dian.
Restu dari orang tua pun tidak secara instan diperoleh Dian. Sebagai orangtua, tentu Ibu Dian juga sempat khawatir.
Ketika awal mula terjun ke jalan untuk ikut aksi, Dian mengaku harus berupaya meyakinkan Ibunya akan pentingnya turun aksi dan tidak akan bertindak anarkis.
“Tapi aku enggak nyerah buat ngeyakinin dan dapet kepercayaan mama," tambah Dian.
Dian mengaku telah beberapa kali membicarakan tentang omnibus law UU Cipta Kerja dengan sang Ibu.
"Yah mama kalo ngomongin omnibuslaw greget anggota DPR-nya di saat negara lain lawan corona negara kita malah kayak gini katanya" tukas Dian.
Adapun, DPR telah mengesahkan UU Cipta Kerja dalam rapat paripurna pada Senin (5/10/2020).
Hal tersebut memicu gelombang aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja di berbagai daerah di Indonesia, sejak Selasa (6/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020).
Pada hari Kamis, sejumlah buruh dan mahasiswa dari sekitar Jakarta datang dan melakukan aksi unjuk rasa di ibu kota.
Perusuh Demo Diamankan
Aparat berhasil mengamankan seorang pria bernama AS yang tampak mencurigakan tiba-tiba mendekat dan ingin masuk ke barisan massa demonstran penolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
Bagaimana tidak, pria tersebut terlihat membawa senjata tajam dan mulai masuk ke barisan mahasiswa dan buruh.
AS rupanya hanya berpura-pura mendukung aksi mahasiswa dan buruh, Kamis (8/10/2020).
• Ketika Dosen Dukung Mahasiswa Turun Berdemo untuk UU Cipta Kerja, Beri Nilai A, Sengaja Liburkan
• POPULER Masih Ada 40 Aturan Turunan dalam UU Cipta Kerja, Jokowi Berharap Diselesaikan 1 Bulan
Mengagetkan, karena ternyata AS membawa mandau atau senjata tajam di tangan kanannya.
Beruntung aparat menyadari kedatangan AS sehingga dapat segera diamankan.
Disergap polisi

Gerak-gerik AS memang dinilai mencurigakan sehingga polisi mengadangnya sebelum sampai ke kerumunan massa.
"Amankan cepat amankan cepat, bawa sajam dia," teriak salah seorang polisi yang tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).
Aparat langsung menyergap dan mengamankannya.
"Bawa saja ke kantor segera," teriak seorang polisi lainnya.

Kesal demo tutup jalan, ingin membubarkan
Usai ditangkap dan dirampas senjata tajamnya, AS memang mengaku ingin membubarkan unjuk rasa.
Pengakuan AS, dia kesal dengan demonstrasi tersebut karena menutup Jalan Lambung Mangkurat.
Kemudian dia ingin masuk ke barisan demonstran untuk membubarkan aksi.
Awalnya AS berpura-pura mendukung demonstrasi agar tidak dicurigai, padahal dia ingin menghentikan massa.
"Saya mau membubarkan mereka karena tidak bisa lewat, kasihan masyarakat banyak," ujarnya.
Penangkapan AS membuat massa tidak terpengaruh dan masih melanjutkan aksi demonstrasi.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Chat Viral Pria Minta Restu untuk Demo UU Cipta Kerja, Ibu : Salam untuk DPR Suruh Banyak Istighfar.