Berita Terpopuler

POPULER Cerita Korban Pembobolan Rekening Berjumlah Rp 400 Juta, Waspadai Modusnya Agar Tak Terjadi

Seorang pria menceritakan rekeningnya dibobol hingga uang Rp 400 jutanya raib berpindah tangan, begini modus yang wajib diwaspadai.

Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
Shutterstock via Kompas.com
ilustrasi belanja online dan pembobolan rekening online 

"Saya pernah menangani kasus kebobolan kayak gini, dengan metode ini dikarenakan akun untuk mengakses internet banking yang membutuhkan username dan password," ujar Ruby saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Menurut dia, pelaku melakukan modus phishing yang kemungkinan besar diakses melalui e-mail korban.

Phishing adalah modus melakukan penipuan dengan mengelabui target, tujuannya untuk mencuri akun target atau korban.

Ruby mengatakan, pelaku memilih korban secara random.  

Baca juga: Iming-iming Tarian Seksi, Pria Pekerja Hotel Tewas Dimutilasi 2 Gadis, Potongan Jari untuk Bobol ATM

Namun, karena ada balasan dari korban, pelaku berupaya masuk ke e-mail korban dan ternyata korban tersebut menggunakan layanan internet banking.

"Intinya, pertama-tama pelaku meretas e-mail korban untuk mendapatkan akun internet banking.

Kemudian, pelaku mendapatkan username dan password untuk login akun internet banking," ujar Ruby.

Menurut dia, pelaku tak hanya meretas akun korban yang ada di internet banking, tetapi juga melakukan transaksi dengan mentransfer dana yang ada di dalamnya.

Untuk melakukan transaksi transfer, pelaku harus mendapatkan akses ke ponsel korban, karena setiap transaksi di bank diperlukan konfirmasi atau verifikasi dengan menggunakan OTP yang dikirimkan ke SMS pengguna.

OTP merupakan kata sandi sekali pakai yang berlaku pada satu sesi login atau transaksi di sistem komputer atau perangkat digital lainnya.

"Nah, di sini pelaku tinggal melakukan pengambilalihan nomor ponsel korban dengan melakukan SIM Swab dengan mendatangi operator," ujar Ruby.

Ia menduga, pelaku menggunakan data diri korban dengan modus lainnya, bisa melalui e-mail atau menawarkan pinjaman online dengan meminta data diri korban.  

Baca juga: Jangan Buang Struk Sembarangan! Geger Modus Pembobolan ATM dengan Sampah Struk, 2 Pria Bobol 3 Bank

Menurut Ruby, cara ini dilakukan secara bertahap oleh pelaku. 

"Jadi semua ini tidak secara tiba-tiba, kalau kita ngomong bahwa rekening seseorang bisa dibobol urutannya mesti begitu. Login internet banking, lalu transaksi harus pakai OTP," ujar Ruby.

Oleh karena itu, Ruby mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada. Tak memberikan data pribadi kepada siapa pun.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved