Sebelum Terbujur Kaku di Sel, Pembunuh Rangga Sempat Enggan Makan, Akhirnya Santap Makanan Lama
Sebelum tewas terbujur kaku di dalam sel, pembunuh Rangga (10), Samsul Bahri sempat menolak makan.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menjelaskan, Samsul sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena keluhannya tersebut.
"Dia dini hari mengeluh sesak napas. Suhu tubuhnya 36,7 derajat, tensinya 97 persen dan diberi infus satu malam. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa," tutur Arief.
Namun, kondisi Samsul terus memburuk. Ia pun meninggal dunia ketika berada di dalam tahanan.
Tak pelak, tewasnya Samsul ini mengejutkan banyak pihak.
Terlebih kejahatan sadis yang dilakukannya masih menjadi perbincangan.
Sempat Mendapatkan Tembakan
Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo, menyebutkan, pada saat tersangka Samsul Bahri akan dibawa ke Polres langsa, pelaku sempat memberikan perlawanan kembali.
Karena membahayakan keselamatan petugas, akhirnya pelaku dilumpuhkan dengan memberikan tindakan tegas berupa tembakan ke arah kaki sebanyak 3 kali.
Baru 7 hari berada di penjara, Samsul Bahri tiba-tiba dikabarkan tewas di dalam sel tahanan.
Kata-kata Terakhir Rangga
Fadli Fajar, ayah kandung R (10) bocah SD yang tewas setelah disabet parang oleh Samsul Bahri ketika tengah berusaha menolong ibunya yang diperkosa kini cuma pasrah.
Ia terlihat mengenang putranya yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-10 itu.
Fadil masih tak menyangka, anak kebanggannya itu tewas dengan cara memilukan.
Ia pun menceritakan bagaimana detik-detik R tewas setelah ditebas oleh Samsul Bahri.
Baca juga: Biadabnya Residivis Perkosa Ibu Muda & Bunuh Anaknya yang Berusaha Melindungi, Buang Jasad ke Sungai
Baca juga: POPULER Gadis 19 Tahun Diperkosa Pamannya Hingga Hamil, Diancam Dibunuh hingga Tak Berani Bercerita
Dikutip TribunMataram.com dari Serambinews.com, R selama ini sebenarnya ikut tinggal dengan Fadil di Medan, Sumatera Utara.