Teroris MIT Terpacu Bunuh Satu Keluarga di Sigi karena Sensitif & Merasa Tak Lagi Didukung Warga

Belakangan diketahui alasan MIT memutuskan berbuat keji lantaran merasa sensitif dan merasa warga tak lagi memberikan dukungan.

(ANTARA FOTO via Kompas.com/Mohamad Hamzah)
Sebuah mobil pasukan Brimob Polri melintas di sekitar perkampungan warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2020). Aparat keamanan masih memburu para pelaku penyerangan yang diduga dilakukan kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora yang terjadi pada Jumat (27/11/2020) lalu yang menewaskan empat orang warga desa setempat. ANTARA FOTO/Faldi/Mohamad Hamzah/aww. 

"Jadi mereka mobile di kawasan yang begitu luas. Satuan tugas hari ini terus mobile untuk menyasar ke berbagai sektor di kawasan lereng itu," kata Boy Rafli.

Ia mengakui, lokasi pelarian MIT merupakan medan yang cukup menyulitkan.

"Sekali lagi, ini medan yang tidak ringan karena ini medan pegunungan dan mereka sudah bertahun-tahun di kawasan itu," kata Boy Rafli.

(Kompas.com/ Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPT: MIT Jadi Sensitif dan Ingin Menyakiti setelah Tak Ada Lagi Dukungan Warga"

dan  judul "BNPT Sebut Teroris MIT Bunuh Keluarga di Sigi karena Tak Ingin Tinggalkan Jejak"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Teroris MIT Bunuh Satu Keluarga di Sigi Dipicu Rasa Sensitif & Merasa Tak Lagi Didukung Warga

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved