Kecelakaan Sriwijaya Air
Keluarga Optimis Angga Selamat, Yakin Abangnya Bisa Renang karena Lulusan SMK Pelayaran
Angga menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air yang jatuh setelah menengok bayinya yang baru lahir.
Orangtua Syok
Kedua orangtua Angga sempat syok mendapat kabar tersebut. Kini, mereka telah tenang dan menunggu informasi lanjutan dari peristiwa itu.
"Iya, ayah dan ibu Bang Angga sempat syok. Tapi setelah itu kembali tenang dan menunggu informasi selanjutnya," kata Suci.
Angga merupakan salah satu dari empat anak yang dimiliki pasangan Oyon dan Afrida.
Video Call Terakhir Angga
Harapan untuk segera bisa menimang buah hati yang baru saja lahir ke dunia menjadi penyemangat Angga untuk segera bisa balik ke kampung halaman.
Namun, kini keluarga waswas menyambut kedatangan Angga yang juga turut menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Adik sepupu Angga, Suci menceritakan, sebelum kejadian, Angga sempat melakukan panggilan video bersama orangtuanya, Oyon (60) dan Afrida (55).
"Dia cuti pulang ke Jakarta karena istrinya melahirkan, kami sempat video call sebelum abang berangkat," kata Suci kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021) malam.

Angga merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Setelah menyelesaikan sekolah di SMK Pelayaran Padang, Angga bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan di Kalimantan.
Ia pun menikah dengan seorang perempuan asal Pariaman pada Februari 2020. Usai menikah, Angga pindah ke Jakarta karena istrinya berdomisili di sana.
Baca juga: Kesaksian Penyelam Lihat Pemandangan Bawah Laut Lokasi Sriwijaya Air Jatuh : Hancur Berkeping-keping
Baca juga: Kirim Foto Jendela Pesawat yang Basah karena Air Hujan, Korban Insiden Sriwijaya Air: Doain Ya
Baca juga: Deretan Duka Mendalam Keluarga Korban Sriwijaya Air: Ada yang Dikirimi Selfie hingga SMS Terakhir
Pulang menyambut kelahiran anaknya
Suci menambahkan, Angga mengambil cuti untuk menyambut kelahiran anaknya di Jakarta. Anak Angga, kata dia, lahir pada 2 Januari.
Karena belum bisa pulang ke kampung halaman, Angga mengobati rindu dengan kedua orangtuanya lewat video call, sekaligus memperlihatkan anaknya kepada ayah dan ibunya.
Tetapi, sebelum masa cutinya habis, Angga diminta segera kembali ke Pontianak karena urusan pekerjaan.
