Kecelakaan Sriwijaya Air
Minta Keluarga Korban Sriwijaya Air Dicarikan Penginapan Dekat RS Polri, Ini Alasan Mensos Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dicarikan penginapan dekat RS Polri.
Pihak kepolisian ikut membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menyebut, ada nelayan yang mendengar dentuman saat peristiwa itu terjadi.
Tak hanya suara, kata Eko, saat itu nelayan juga melihat air laut naik hingga 15 meter.
Baca juga: BREAKING NEWS - Tim DVI Identifikasi Korban Pertama Sriwijaya Air, Polisi: Berkat Sidik Jari E-KTP
Baca juga: Anaknya Sempat Mimpi Batal Nikah & Ragu Pergi, Ibu Korban Sriwijaya Air: Saya Ada Firasat Tak Baik
Baca juga: Pasutri Ini Jadi Korban Sriwijaya Air Sepulang Melayat Ayahnya, Adik: Dia Sudah Merantau 28 Tahun

"Jadi dia lagi melaut mendengar dentuman suara kemudian air naik dia melihat airnya naik sekitar 10 sampai 15 meter," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/1/2021).
Baca juga: 2 Korban Sriwijaya Air Gunakan KTP Orang Lain, Bagaimana Proses Pendataannya? Ini Kata Polisi
Namun, Eko menegaskan bahwa nelayan tersebut tidak melihat pesawat yang terjatuh di perairan itu.
"Dia tidak melihat pesawat, dia mendengar suara dentuman terus melihat air naik, setelah itu dia langsung kembali, baru melapor ke kapospol, takut dia kirain kan musibah apa, karena saat itu kan hujan deras," sambungnya.
Polres Kepulauan Seribu mengerahkan 22 personel untuk membantu tim gabungan dalam pencarian.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Tim SAR gabungan terus mencari korban dan bagian pesawat di laut. Tim penyelaman menurunkan 17 Personel Denjaka, 14 Personel Taifib, 23 personel Kopaska dengan perlengkapan mulai dari searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air, dan kamera bawah air.
Tim sudah menemukan serpihan pesawat, kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, bagian tubuh, properti milik penumpang dan lainnya.
Baca juga: Sosok Captain Didik Gunardi, Korban Insiden Sriwijaya Air: Tak Mau Bolos Hingga Disebeli Teman SMA
Serpihan badan pesawat akan diserahkan ke KNKT, sementara potongan tubuh manusia diterima Tim DVI RS Polri.