Wanita Tewas Tertancap Bambu Ternyata Dibunuh Pacar yang Juga Pencuri, Korban Mendadak Resign

Meski sempat menemui kendala, polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri tewasnya wanita muda tertancap bambu.

TribunMataram Kolase/Kompas/SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
Ilustrasi penemuan mayat 

TRIBUNMATARAM.COM - Meski sempat menemui kendala, polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri tewasnya wanita muda tertancap bambu.

Weni Tania (21) dibunuh kekasihnya sendiri yang juga seorang pencuri.

Ternyata, sebelum tewas, Weni baru saja resign dari pekerjaannya sebagai pekerja pabrik.

Misteri penemuan mayat wanita dengan kondisi tertusuk bambu pada bagian dubur di bantaran Sungai Cimalaka Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat telah terkuak.

Korban bernama Weni Tania (21) itu dipastikan merupakan korban pembunuhan.

Polisi pun telah mengungkap sejumlah fakta di balik temuan mayat tersebut.

Ponsel yang Jadi Kunci Kematian Wanita Tertancap Bambu Raib, Polisi Kesulitan Cari Jejak Digital

Polisi Kesulitan Ungkap Misteri Wanita Tewas Tertancap Bambu di Organ Vital, Korban Terlalu Pendiam

Dikenal sebagai pekerja pabrik, namun baru saja resign

Ilustrasi industri

Ilustrasi industri (SHUTTERSTOCK)

Kepala Desa Sindangratu, Yuyu Sunia mengatakan korban dikenal sebagai pekerja pabrik.

Pabrik yang dimaksud berada di Kecamatan Wanaraja.

Namun Weni sudah keluar dari pabrik itu 10 hari sebelum kejadian.

Dia juga dikenal pendiam sehingga tidak banyak yang tahu tentang kesehariannya.

Ayah Weni selama ini telah meninggal dunia. Sedangkan sang ibu bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

Ilustrasi tanda tanya

Ilustrasi tanda tanya(Thinkstock)

Terakhir kali terlihat

Weni selama ini tinggal di rumah peninggalan orangtuanya di Kampung Ciloa, Desa Sindangratu Kecamatan Wanaraja.

Yuyu mengatakan bahwa korban terakhir kali terlihat pada Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dengan kata lain, sebelum mayatnya ditemukan, keluarga telah mencari korban yang tiga hari menghilang.

Di hari Selasa, sebelum menghilang, keluarga sempat menghubungi korban pukul 13.00 WIB.

"Setelah jam satu siang, handphone-nya sudah tidak bisa dihubungi, besoknya keluarganya mulai melakukan pencarian," kata dia.

Penemuan mayat

Ilustrasi Jenazah

Ilustrasi Jenazah(BBC Indonesia)

Pada Jumat (5/2/2021), warga di Kampung Muncang dikejutkan dengan penemuan mayat di bantaran Sungai Cimalaka.

Mayat Weni ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar yang mula-mula mencium bau menyengat.

Saat ditemukan, kondisi mayat Weni telungkup, membengkak dan berbau busuk.

Selain itu, bagian duburnya tertancap bambu sepanjang sekitar 60 sentimeter.

"Diperkirakan sudah 3 hari berada di lokasi ditemukan," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat saat dihubungi, Jumat.

Ilustrasi pembunuhan, kriminal, sadisme

Ilustrasi pembunuhan, kriminal, sadisme(Shutterstock

Pelaku adalah pacar

Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan pihaknya sudah menangkap seorang pelaku.

"Iya, pelaku sudah diamankan," jelas Benny singkar lewat aplikasi pesan.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, pelaku adalah pacar dari korban.

Saat ditangkap polisi, pelaku tengah terjerat kasus lain, yaitu pencurian.

"Iya kasus pencurian," kata dia.

Polisi rencananya akan menggelar rilis kasus ini pada Senin (8/2/2021).

Korban Terlalu Pendiam Sempat Sulitkan Penyelidikan

Saking pendiamnya semasa hidup, polisi kini kesulitan ungkap misteri kematian wanita yang tewas tertancap bambu di bagian vitalnya.

Kematian WN (21) secara tragis masih menjadi misteri hingga kini.

Pihak berwajib sendiri mengaku belum bisa memutuskan apakah WN tewas dibunuh.

Aparat Polres Garut, masih kesulitan mengungkap penyebab kematian WN (21), warga Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja yang ditemukan tewas di Desa Tegalpanjang Kecamatan Sucinaraja dengan bambu tertancap di bagian duburnya.

Kapolsek Wanaraja, Kompol Oon Suhendar yang dihubungi Sabtu (6/2/2021) mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa sedikitnya enam orang saksi dari keluarga dan teman korban.

Namun, belum ada keterangan yang bisa mengungkap dengan siapa korban terakhir pergi keluar dari rumah.

"Enggak ada yang tahu, karena terakhir keluar rumah ditanya korban tidak menjawab apa-apa," jelas Oon.

Anak Bunuh Ibu Kandung Kesal Disebut Tak Ada Guna, Malah Ngoceh : Pasti Mati, Gak Mungkin Gak Mati

Pria yang Bunuh Pacar Sesama Jenisnya di Grobogan Pernah Nikah, Ternyata Jual Diri di Medsos

Oon mengaku, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah WN korban pembunuhan atau bukan.

Pihaknya pun saat ini tengah mencoba mencari informasi lewat jejak digital korban lewat akun media sosialnya.

"Lagi lacak apakah punya Facebook, kita coba lacak jejak digitalnya," katanya.

Oon menuturkan, selama ini korban tinggal di rumah sendirian karena ayahnya telah meninggal dunia dan ibunya bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.

Namun, di sekitar rumahnya masih banyak saudaranya.

Di kalangan keluarga, korban dikenal pendiam dan tidak banyak bicara.

Makanya, pihak keluarga yang ada tidak banyak yang tahu mengapa korban sampai ditemukan meninggal dunia.

Pihaknya pun tengah menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Oon menyampaikan, rencananya hari ini jenazah korban akan dimakamkan setelah diotopsi di RS Sartika Asih Bandung.

"Hari ini di otopsi di Bandung, kalau di RSU Garut baru bisa hari Senin otopsinya, kita tidak bisa nunggu lama, makanya tadi subuh (jenazahnya) dibawa ke Bandung," katanya.

(Kompas.com / Kontributor Garut, Ari Maulana Karang )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Mayat Wanita Tertancap Bambu, "Resign" dari Tempat Kerja, Menghilang 3 Hari dan Dibunuh Pacar"

dan di Kompas.com dengan judul "Korban Dikenal Pendiam, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Kematian Wanita Tertancap Bambu"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Mendadak Resign, Wanita Tewas Tertancap Bambu Ternyata Dibunuh Pacar yang Juga Seorang Pencuri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved