Gelagat Aneh Pria di Malang Sebelum Bunuh dan Kubur Ibu Kandungnya dengan Posisi Jenazah Terbalik
Pria di Malang bunuh lalu kubur ibu kandungnya dengan posisi jenazah terbalik.
Korban mengatakan jika kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk. Kepala korban seketika pusing saat itu.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Dibunuh Rival Ayahnya karena Kalah Pemilihan Kades, Dibungkus Karung, Dibuang ke Semak
Gelagat aneh tersangka pun berlanjut. Tersangka kemudian mendapatkan bisikan dari alam ghaib.
Pesan ghaib tersebut menyuruh korban untuk segera mendorong ibunya ke dalam lubang yang sudah digali tersebut.
"Harapannya setelah didorong nanti akan keluar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," tutur pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.
Terbuai hasutan ghaib, pelaku terus mendorong ibunya hingga tewas.
Usai dipastikan tewas, pelaku mengubur ibu kandungnya itu dengan posisi terbalik.
Yakni kepala di bawah dan kaki di atas.
Tanpa menunggu lama, pelaku langsung cabut meninggalkan lokasi tempat ibunya tewas oleh tangannya sendiri.
Tetap mempercayai bisikan dari alam fana, 3 hari setelah ibunya tewas, pelaku kembali ke tempat ibunya merenggang nyawa.
"Ia ingin memastikan apakah sudah ada harta karun di sana. Namun ternyata belum ada harta karun yang keluar. Posisi (mayat perempuan) juga masih pada posisi yang sama," jelas Hendri.
Akibat perbuatannya itu, pelaku dipastikan menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi penjara.
"Pasal yang dikenakan yakni, 338 KUHP tentang pembunuhan, kemudian juncto dengan Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," tutup Hendri.
Pengakuan pelaku
Arifudin Hamdy berkilah jika ibunya sudah dalam keadaan pusing hingga tak sadarkan diri seusai menggali lubang yang dipercaya dapat mendatangkan harta karun berlian.
Pria berusia 35 tahun warga Desa/Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang ini mengaku jika ada sosok gaib yang menarik ibunya ke dalam lubang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/ilustrasi-pembunuhan.jpg)