Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak
Dengar Anak Didik di KRI Nanggala-402 Tenggelam, Kolonel Iwa Nangis, Terbaring Lemas Tak Bisa Bicara
Kolonel Iwa hanya bisa menangis ketika mendengar anak didiknya di KRI Nanggala-402 dinyatakan tewas tenggelam.
Gang Haji Shaun Jalan Paseh Kota Tasikmalaya menjadi saksi sang kolonel bolak-balik berjalan kaki setiap menuju rumahnya dari depan jalan raya berjarak sekitar 20 meter.
Tepat di depan persimpangan gang tersebut terlihat rumah bercat kuning kecoklatan yang di depan pagarnya berdiri tegak bendera merah putih setengah tiang.
Rupanya bendera setengah tiang tersebut dipasang oleh keluarga sang kolonel untuk menghormati para awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di Perairan Bali pekan lalu.
Diketahui, sang kolonel senior pasukan khusus kapal selam milik Indonesia itu saat ini tinggal di rumah yang berlokasi di gang sempit bersama istri dan ketiga anaknya selama ini.
"Kalau hari ini tidak ada, tadi subuh berangkat untuk berobat ke RS di Jakarta."
• Letkol Laut (E) Irfan Suri Sempat Cat Rumah di Hari KRI Nanggala 402 Hilang, Kini Ramai Pelayat
"Tadi juga banyak orang yang pada datang mau jenguk ke sini."
"Tapi, anak saya sudah berangkat dibawa berobat ke Jakarta," jelas Heni seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Terbaring Lemas Tak Bisa Bicara, Kolonel Iwa Menangis Mendengar Anak Didiknya di KRI Nanggala-402 Tenggelam".
Jual rumah untuk pengobatan
Heni pun bercerita kalau anak dan menantunya tersebut telah menjual rumah pribadinya di daerah Parakan Honje (Parhon) Indihiang untuk biaya berobat selama ini.
Sejak dijualnya rumah untuk berobat beberapa tahun lalu, sang kolonel beserta istri dan anaknya kini tinggal di rumah gang sempit bersama mertuanya tersebut.

"Kalau rumahnya dulu ada tapi bukan di Jati, di Parhon itu."
"Itu sudah lama dijual untuk berobat Pak," kata Heni sembari mengingat kembali tahun berapa anaknya menjual rumahnya di Parhon.
Heni pun yang ramah mempersilakan Kompas.com untuk masuk ke teras depan rumah saat meminta izin mengambil foto.
Dirinya dan keluarga pun merasa khawatir karena kejadian informasi anaknya sang kolonel sakit menjadi ramai dan banyak sekali tamu yang datang untuk menjenguk dan sekadar menanyakan kondisi menantunya tersebut.
"Ini enggak akan apa-apa anak saya."
• HOAX KRI Nanggala 402 Tenggelam karena Kelebihan Muatan, Biasa Bawa 57 Awak & 8 Torpedo