Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak
Dengar Anak Didik di KRI Nanggala-402 Tenggelam, Kolonel Iwa Nangis, Terbaring Lemas Tak Bisa Bicara
Kolonel Iwa hanya bisa menangis ketika mendengar anak didiknya di KRI Nanggala-402 dinyatakan tewas tenggelam.
TRIBUNMATARAM.COM - Kolonel Iwa hanya bisa menangis ketika mendengar anak didiknya di KRI Nanggala-402 dinyatakan tewas tenggelam.
Ia terbaring lemas dan tidak bisa bicara.
Berikut ulasan selengkapnya.
Perwira pasukan khusus kapal selam sekaligus mantan Komandan KRI Nanggala-402 serta Satuan Kapal Selam Koarmabar II TNI AL Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa kini hanya bisa terbaring lemas dan tak bisa bicara.
Puluhan tahun ia terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.
Heni Hunaeni (62), ibu mertua sang kolonel berkisah, anaknya langsung menangis terisak saat mendengar seluruh anak didiknya di KRI Nanggala tenggelam.
• BN Serahkan Diri Setelah Unggah Status Tak Pantas Soal KRI Nanggala, Ketakutan Padahal Tak Viral
• AL Jerman Gelar Upacara Penghormatan untuk Awak KRI Nanggala, Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Suara bicara yang parau terdengar dibarengi isakan tangisannya.
Kala itu, Heni pun ikut panik dan kaget bagaimana kalau hal itu menimpa menantunya tersebut.
Apalagi, ketiga anaknya sampai sekarang masih kecil dan tak bisa bermain dengan ayahnya karena hanya bisa terbaring tak berdaya di kamar tidur setiap harinya.
"Tiap hari begitu saja di kamar tidur dan sudah tak bisa bicara."
• Cerita Eks Komandan Kapal Selam KRI Nanggala-402: Trouble Mesin Mati di Bawah Laut Sering Terjadi
"Berobat terus sudah tahunan bolak balik Tasikmalaya-Jakarta."
"Sekarang sudah tak tinggal lagi di Surabaya sejak akhir 2019 terakhir menjabat Komandan Satsel."
"Sekarang tinggal di sini," ujar ibu paruh baya berkerudung coklat tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (1/5/2021) pagi.
Pelataran megah dan ornamen mewah tak terlihat sama sekali di sebuah rumah yang saat ini ditempati oleh Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa di Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Sabtu (1/5/2021).
Di rumah sosok pria yang berpangkat satu tingkat lagi sebagai perwira tinggi dan menjadi salah satu andalan khusus Kapal Selam Indonesia tersebut tak terlihat ada deretan mobil atau gerbang tinggi laiknya kebanyakan para pejabat tinggi TNI lainnya.
