Virus Corona
Bukan Asal, Ada 'Syarat' yang Terpenuhi di Balik Singapura Tetapkan Covid-19 sebagai Flu Biasa
Bukan perjalanan mudah bagi Singapura hingga akhirnya memutuskan untuk 'memaklumi' Covid-19.
Pertama, orang yang terinfeksi dapat menjalani perawatan di rumah hingga sembuh, karena dengan vaksinasi gejalanya sebagian besar akan ringan.
"Kami tidak akan terlalu khawatir tentang sistem perawatan kesehatan yang kewalahan."
Kedua, mungkin tidak perlu melakukan pelacakan kontak besar-besaran dan mengkarantina orang setiap kali kita menemukan infeksi.
Orang-orang dapat menguji diri mereka sendiri secara teratur menggunakan berbagai tes yang cepat dan mudah.
"Jika positif, mereka dapat mengonfirmasi dengan tes PCR dan kemudian mengisolasi diri."
Ketiga, alih-alih memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari, Singapura akan fokus pada hasil.
Yaitu berapa banyak yang jatuh sakit parah, berapa banyak di unit perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya.
"Ini seperti bagaimana kita sekarang memantau influenza."
Keempat, secara progresif Singapura berniat melonggarkan aturan manajemen yang aman dan melanjutkan pertemuan besar serta di acara-acara besar, seperti Parade Hari Nasional atau Hitung Mundur Tahun Baru.
Dengan normal baru ini, para pelaku usaha akan mendapat kepastian operasionalnya tidak terganggu.
Kelima, Singapura akan membuka perjalanan lagi, setidaknya ke negara-negara yang juga telah mengendalikan virus dan mengubahnya menjadi norma endemik, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Singapura Siap Hidup Bersama Covid-19 dan Anggap Flu Biasa, Inilah Faktanya
"Kami akan saling mengenali sertifikat vaksinasi masing-masing."
Wisatawan, terutama yang divaksinasi, dapat melakukan tes sendiri sebelum keberangkatan dan dibebaskan dari karantina dengan hasil tes negatif pada saat kedatangan.
(Tribunnnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Berita terkait Covid-19 lainnya