Begal Alat Vital di Aceh Ditangkap, Pelaku Ternyata Karyawan Honorer, Sasar Mahasiswi yang Jalan
Ia diduga terlibat kasus pembegalan payudara seorang mahasiswi pada Senin, 28 Juni 2021 pagi.
Terlihat pelaku pria aksi eksibisionis itu ngacir berputar arah ketika ditegur Rahayu dan sejumlah warga.
Unggahan Isa Bajaj tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.
Tak jarang warganet juga ikut geram mengetahui istrinya menjadi korban eksibisionis tersebut.
Baca juga: POPULER 4 Fakta Kelanjutan Kasus Pelecehan Seksual & Pemerasan di Bandara Soetta, Pelaku Kabur
nitaliaa.rh, “Kurang ajar cok.”
ricoprdn6, “Sikat bang isa.. ojo di kei ampun.”
yas_ishak, “Waduhhh parah.”
Ada juga warganet yang juga bercerita mengalami hal serupa.
“Teriakin aja kl nemu model bgtu. Kl kita nya takut dia malah kesenengan.”
“Pengalaman pribadi jaman sklh naik angkot ktmu gtuan ampe becek2 tu tangan. Iyuh,” tulis akun atmiy****.
“Dlu pernah jaman SMA . pas hri jumat pulang sbntr krna mau lanjut pramuka.. Pulang ke kosan.. “
“Rame2 sma tmn2 pada ikut.. Eh pas duduk d dpan kosan ada bapa2 naik motor berenti trus mainin anunya d dpan kosan.. “
“Gusti jiji bngt sumpah.. Maksd nya apa coba ya,” tulis akun putrianjani_****.

Apa Itu Eksibisionis?
Eksibisionis merupakan aksi seseorang memperlihatkan alat kelaminya kepada orang lain.
Eksibisionis atau eksibisionisme merupakan satu di antara penyimpangan seksual.
Psikiater Teddy Hidayat mengatakan, penyimpangan seksual tersebut mendorong fantasi pelaku sehingga mendapat sensasi dari keterkejutan korban yang melihatnya.
Sampai saat ini, kata Teddy Hidayat, penyebab penyimpangan seksual tersebut belum diketahui.
"Penyebab itu bisa terjadi karena perkembangan psikilogi seksualnya yang terganggu," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar.
Teddy menjelaskan bahwa perkembangan manusia beragam jenisnya.
Di antaranya perkembangan kognitif kecerdasan, perkembangan psiko sosial (termasuk cara orang berinteraksi), perkembangan moral, dan perkembangan psiko seksual.
Baca juga: Wali Kota Seoul Park Won Soon Tewas di Tengah Skandal Pelecehan Seksual, Tinggalkan Surat Maaf
"Dalam kasus tersebut maka dapat diidentifikasi akan adanya gangguan pada perkembangan psiko seksual, termasuk gangguan kepribadian anti sosial," ujarnya.
Ia juga mengatakan, faktor lain penyebab prilaku eksibisionisme dari pengalaman pelecehan seksual atau pengalaman emosional seseorang di masa anak-anak.
Selain itu, faktor lain juga bisa datang dari seseorang yang keasyikan berhubungan seksual sejak usia anak.
Untuk menangani Eksibisionisme, menurut Teddy, terbilang masih sulit, karena pelaku tidak merasa sakit dan jarang mencari pertolongan sendiri.
"Kebanyakan pengidap eksibisionisme tidak mencari pertolongan sendiri, dan tidak menerima perawatan sampai mereka tertangkap oleh pihak berwenang," ujarnya.
Menurut Teddy, penyembuhan prilaku eksibisionisme hanya bisa dengan behavior theraphy.