Awalnya Ngadu ke Risma Kena Pungli, Pengakuan Penerima Bansos Tiba-tiba Berubah: Gak Ada yang Motong
Penerima bansos yang awalnya ngaku kena pungli ke Mensos Risma tiba-tiba mengubah pernyataannya.
TRIBUNMATARAM.COM - Beberapa waktu yang lalu, pengakuan seorang penerima bansos menjadi perhatian publik.
Bagaimana tidak, ia mengaku kena pungutan liar (pungli) saat menerima bansos.
Orang tersebut diketahui merupakan warga Kota Tangerang berinisial S.
Ia mengaku jadi korban pungli ditemui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Namun, secara tiba-tiba ia mengaku tidak ada oknum yang meminta uang.
Sebelumnya, S sempat mengadu kepada Risma bahwa bansosnya dipotong oleh seorang oknum.
Baca juga: Warganya Ngadu Kena Pungli Soal Bansos ke Risma, Walkot Tangerang: Kalau Bukan Hak, Jangan Diambil
Baca juga: Mengadu ke Mensos Risma, Penerima Bansos Ngaku Kena Pungli, Kena Potongan Uang Kresek Rp 50.000
Hal itu S utarakan saat RIsma melakukan sidak berkait penyaluran bansos.
Sidak tersebut Risma lakukan di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu kemarin.
"Enggak, enggak ada yang motong sama sekali," tutur dia kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
S berujar, dia merasa grogi saat Risma menemui dirinya.
• AWAS PUNGLI! BST Rp 600 Ribu Dibagikan Utuh Tanpa Potongan, Berikut Syarat Mencairkan di Kantor Pos
Lantas, S secara tidak sengaja menyatakan bahwa ada seorang oknum yang meminta pungli.
"Iya kemarin saya grogi, ketemu banyak orang, ada polisi juga," ucapnya.
Kepada Risma, S sempat menyebut nama oknum yang melakukan pungli, yaitu Maryati (sebelumnya ditulis Maryani).
S mengaku, Maryati merupakan pendamping PKH di lokasi tersebut.
Kediaman Maryati juga terletak tidak terlalu jauh dari kediaman S.
Keduanya berada dalam satu RW yang sama. Kata S, Maryati tidak pernah meminta pungli.
"Enggak pernah minta ke saya dia (Maryati)," papar S.
Dalam kesempatan itu, S tidak menjelaskan maksud dari pernyataan dia terkait ancaman yang pernah didapatkan dari Maryati.
Namun, selama tiga tahun dia terdaftar sebagai PKH, S mengaku selalu memegang kartu PKH tersebut.
Perempuan itu turut mengatakan bahwa dia tidak mengenali sosok Risma.
Baca juga: Pungli 5 Oknum Satgas PPKM Covid-19 di Pos Penyekatan Sumsel Terungkap, Minta Rp 50 Ribu per Truk
"Saya enggak tahu dia (Risma) siapa," ucapnya.
Pernyataan S kepada wartawan hari ini bertolak belakang dengan pernyataan S kepada Mensos.
Pembicaraan antara Risma dan S diabadikan dalam sebuah rekaman yang diterima Kompas.com.
Mensos bertanya kepada S berkait oknum yang melakukan pungli.
Perempuan itu mulanya takut untuk membeberkan nama oknum tersebut.
Jika S membeberkan nama oknum itu, dia diancam bahwa ke depannya tak akan ada bansos lagi untuknya.
Namun Risma terus mencecar.
Risma lantas membalas bahwa BST untuknya bakal dia jamin.
"Oh besok dapat, saya jamin. Ibu saya jamin bisa dapat lagi," ucap Mensos.
Risma lantas membujuk S agar membeberkan nama oknum tersebut.
"Ibu enggak kasihan sama saya, saya susah-susah, saya enggak mungut apa pun," tuturnya kepada korban.
Belum selesai membujuk, Risma bertanya berapa jumlah pungli yang diminta oknum.
S menjawab, pungli yang diminta sebesar Rp 50.000.
Mantan Wali Kota Surabaya itu lantas menegaskan, korban dapat menyebut nama oknum karena bakal dilindungi oleh kepolisian.
"Ini ada Pak Kapolsek, Bareskrim, dampingi saya. Nanti didampingi," katanya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Sempat Mengaku Jadi Korban Pungli ke Mensos Risma, Warga Tangerang Kini Sebut Tidak Ada Oknum".
S lantas mengatakan, nama oknum yang melakukan pungli sebesar Rp 50.000 itu adalah Maryati.
Artikel lainnya terkait bansos
(Kompas/ Muhammad Naufal)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/tri-rismaharini-5.jpg)