5 Lansia di Gunungkidul Jadi Korban Gendam Dalam Sepekan, Cincin Rp 2 Juta Lenyap, Modus Beri Bansos
Lima orang lanjut usia (lansia) di Gunungkidul menjadi korban praktik gendam, berikut kronologinya.
TRIBUNMATARAM.COM - Warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dihebohkan dengan adanya praktik gendam (hipnotis)
Korbannya adalah lima orang lansia.
Sontak, hal tersebut menjadi perbincangan warga sekitar.
Kini, kasus itu telah ditangani oleh pihak berwenang.
Apalagi kasus gendam di Gunungkidul itu terjadi dalam rentang waktu kurang lebih sepekan.
Pelaku diketahui beraksi di Kalurahan Duwet, Kecamatan Wonosari, pada 19 Juli 2021.
Baca juga: Termakan Hoaks Soal Covid-19, Pria di Yogyakarta Adang Ambulans Pakai Motor dan Lakukan Pengerusakan
Baca juga: Petugas Pencatat Meteran PLN Salah Catat, 2 Warga Gunungkidul Harus Tanggung Tagihan Capai 60Juta

Kemudian, pelaku beraksi lagi Kalurahan Senin, Senin, 21 Juli 2021.
Pelaku juga diketahui melancarkan aksinya di Kalurahan Jatiayu, Karangmojo, 23 Juli 2021.
Lalu, di Kalurahan Ngawu, Playen, pada 25 Juli 2021.
Kejadian terbaru menimpa seorang lansia bernama Jilah (75), warga Dunggubah, Kalurahan Duwet, Kapanewon Wonosari.
Baca juga: Jadi Target Pembunuhan Berantai, 2 Perempuan di Yogyakarta Selamat dari Maut Berkat Telepon dari Ibu
Atas maraknya praktik gendam, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul Iptu Suryanto angkat bicara.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan menerima tamu yang tidak dikenal.
"Banyak modus (gendam) seperti ini terjadi di Gunungkidul.
Rata-rata para pelaku mengincar perhiasan dengan korban lansia," ujarnya, Selasa (3/8/2021).
Saat ini, Polres Gunungkidul masih memburu pelaku praktik gendam bermodus pemberian bantuan sosial.
Cincin senilai Rp 2 juta lenyap

Pada kejadian yang menimpa nenek Jilah, modus yang digunakan pelaku sama, yaitu pemberian bantuan sosial.
Suryanto mengatakan, berdasar keterangan korban, pelaku memakai pakaian serba hitam dan mengendarai sepeda motor.
Waktu itu, saat berada di pekarangan rumahnya, nenek Jilah didatangi oleh pria tersebut. Ia menawarkan bantuan untuk nenek Jilah.
Akan tetapi, lelaki itu meminta nenek Jilah untuk menyerahkan cincin yang ia pakai sebagai gantinya.
Baca juga: Jadi Target Pembunuhan Berantai, 2 Perempuan di Yogyakarta Selamat dari Maut Berkat Telepon dari Ibu
"Dari keterangan korban, pelaku melepas cincin yang dikenakan korban di jari kanan dan jari kiri," ucap Suryanto.
Ia menerangkan, usai mendapatkan perhiasan nenek Jilah, pria itu segera pergi.
Akibat aksi tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "5 Lansia Jadi Korban Praktik Gendam dalam Sepekan, Ini Imbauan Polres Gunungkidul".
Kasus Kriminal Lainnya di Yogyakarta
Seorang pria misterius mengamuk dan melancarkan serangan di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (8/6/2021), sekira pukul 14.00 WIB.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, pria misterius berambut gondrong itu tiba-tiba mengumpat.
• Petaka Dendam Masalah Warisan & Dituding Menyantet, Petani Tewas Ditebas Parang saat Berkebun
• Sosok Oknum Polisi di Kupang yang Berkali-kali Jambret Hingga Lupa Lokasi: Pernah Kena Kasus Narkoba

Ia kemudian menghampiri pintu gerbang Mapolresta Yogya sambil membawa parang.
"Saya mau menuntut keadilan!" teriaknya.
Pria misterius yang berpakaian lusuh tersebut juga sempat memaksa masuk sambil mengayunkan senjata tajam ke arah petugas jaga.
Petugas pun menutup pintu masuk untuk menghalangi pria misterius itu.
• Emosi Anaknya Disuruh Pulang & Tak Boleh Ikut Ujian, Pria di NTT Nekat Tikam Kepsek SD Hingga Tewas
Sejumlah anggota kepolisian meminta pula kepada sang pria misterius untuk menyerah dan menjatuhkan senjata tajam yang dibawa.
Namun, pelaku tak mengindahkan instruksi petugas.
Padahal, polisi sempat menodongkan senjata api dan memberi peringatan.
Terjebak di luar pagar, pria tersebut memutuskan untuk meninggalkan lokasi dengan berjalan santai.
Parang yang tadi digunakan untuk memukul gerbang masih ditenteng.
Polisi langsung mengejar dan meringkus pelaku tak jauh dari Mapolresta Yogyakarta.
Pria misterius itu berhasil dilumpuhkan oleh sejumlah anggota kepolisian tanpa perlawanan.
Pelaku lantas diamankan di Mapolresta Yogyakarta dan dimintai keterangan.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja, menjelaskan hasil pemeriksaan awal.
Manurutnya, pria misterius tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.
• Pasutri Siksa Kakak Adik di Riau, Tusuk Alat Vital Pakai Kayu, Beri Makan Kotoran, Kubur Hidup-hidup
Sebab, pria berusia 40 tahun itu tampak linglung saat dimintai keterangan.
"Dari pemeriksaan awal, yang bersangkutan halusinasi, mendengarkan suara-suara," kata Timbul.
Saat digeledah, pria berinisial K tersebut tak membawa senjata maupun benda lain yang mencurigakan.
Polisi juga tak menemukan kartu identitas diri.
"Ia mengaku dari Tuban, Jawa Timur," imbuh Timbul.
Terkait motif pelaku melakukan penyerangan, polisi masih melakukan pendalaman.
"Kami lakukan pemeriksaan tindak lanjut untuk mengungkap motifnya," kata Timbul
Untuk mencegah kejadian serupa, Mapolresta Yogyakarta akan melakukan pengetatan pengawasan.
Petugas bakal memperketat siapapun yang akan memasuki Mapolresta Yogyakarta.
"Kami tidak ingin mengambil risiko," ucap Timbul.
• Terkuak Misteri Tewasnya Wanita Hamil di Septic Tank, Firasat Adik Korban Jadi Nyata, Suami Hilang
Seorang saksi mata peristiwa, Panji Purnandaru, menjelaskan kronologi kejadian.
ia menyebut, pria misterius itu datang dari arah timur menuju Mapolresta Yogyakarta sambil membawa parang.
Ketika bertemu dengan petugas yang berjaga di pos pengamanan, ia mengamuk.
Pria misterius tersebut memukul-mukulkan parang ke pintu gerbang Mapolresta Yogyakarta.
Panji juga sempat mendengar kata-kata makian yang dilontarkan pria misterius itu kepada petugas.
"Ia berjalan, tetapi begitu melihat anggota seketika berhenti," ujar Panji seperti dikutip dari TribunJogja.com dengan judul Apa Motif Pria Misterius Serang Mapolresta Yogyakarta? Begini Kata Polisi.
Pria misterius tersebut lalu menghadap anggota dan memukulkan parang ke gerbang Mapolresta Yogyakarta.
Ia lalu berteriak, ""Saya mau menuntut keadilan!"
Pria misterius yang melakukan penyerangan itu saat ini masih diperiksa oleh petugas di Mapolresta Yogyakarta.
Artikel lainnya terkait Yogyakarta
(Tribunjogja/ Yuwantoro Winduajie) (Kompas/ Kontributor Yogyakarta)