KPK Klaim Tahu Lokasi Harun Masiku, Bambang: 'Seolah Menegakkan Hukum, Tapi Tak Sungguh-sungguh'

Bambang Widjojanto mengomentari klaim KPK yang mengaku tahu lokasi Harun Masiku.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews
Bambang Widjojanto tanggapi klaim KPK yang mengaku tahu keberadaan Harun Masiku. 

TRIBUNMATARAM.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim tahu keberadaan buronan Harun Masiku.

Mengenai hal ini, eks Komisioner KPK Bambang Widjojanto atau BW angkat bicara.

Menurutnya, klaim tersebut berpotensi berbahaya dan menyesatkan.

BW menjelaskan, jika KPK benar mengetahui lokasi eks caleg PDIP itu bersembunyi, seharusnya lembaga antirasuah bisa berkoordinasi dengan penegak hukum setempat untuk segera mencokoknya.

Namun, KPK hingga kini enggan menangkap buronan tersebut.

Perlu diketahui, Harun Masiku terjerat kasus dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.

Baca juga: Ronald Ikut Dibebastugaskan, Padahal Satu-satunya Penyidik KPK yang Tangani Suap Harun Masiku

Baca juga: Firli Bahuri Didesak 518 Pegawai Aktif KPK untuk Angkat Mereka yang Tak Lolos TWK: Bukti Patuh Hukum

Foto politikus PDIP Harun Masiku semasa masih menjadi anggota Partai Demokrat. Harun kini menjadi buronan KPK.
Foto politikus PDIP Harun Masiku semasa masih menjadi anggota Partai Demokrat. Harun kini menjadi buronan KPK. (KPU)

"KPK diduga telah secara sengaja 'memberitahukan' sang buronan untuk segera menyingkir dan menghindar karena penegak hukum sudah tahu keberadaannya," kata BW lewat keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).

Ia menyebut alasan KPK yang belum meringkus Harun hanya mengada-ada.

Selain itu, BW mengatakan bahwa hal tersebut cuma gertakan semata.

Seperti diketahui, KPK sempat beralasan terhalang pandemi COVID-19 untuk menangkap Harun Masiku.

Baca juga: Polemik TWK KPK yang Mampu Keluarkan 75 Pegawai Profesional, BKN Jelaskan Asal-usulnya

Soalnya, BW mengingatkan, penyelidik nonaktif KPK Harun Al Rasyid sudah pernah menyatakan tahu lokasi Harun Masiku.

Namun komisi antikorupsi malah tak bergerak.

"Tapi tetiba, sekarang 'menceracau' tahu keberadaan Harun," kata BW.

BW khawatir pernyataan KPK yang seolah-olah tahu tempat Harun Masiku berada, hanya ingin meyakinkan publik bahwa mereka masih terus memburu buronan tersebut.

Padahal, menurut dia, pernyataan itu punya indikasi untuk dikualifikasi sebagai adagium menyesatkan dan memanipulasi fakta penegakan hukum yang sebenarnya.

"Hal tersebut adalah obstruction of justice karena seolah-olah melakukan penegakan hukum tapi itu tidak sungguh-sungguh atau bahkan mengaburkan dan menghalangi proses penegakan hukum yang sebenarnya," katanya.

"Pada situasi seperti itu, KPK secara sengaja dan sadar tengah membangun 'etalase' penegakan hukum yang kelak hanya menciptakan 'fatamorgana keadilan'," imbuh BW.

Sebelumnya, Deputi Penindakan KPK Karyoto mengeklaim mengetahui lokasi Harun Masiku.

Bahkan, Karyoto mengaku sangat bernafsu untuk menangkap buronan Interpol tersebut.

Harun Masiku dan rekaman CCTV kedatangan Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta.
Harun Masiku dan rekaman CCTV kedatangan Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta. (kolase tribunnews: kpu.go.id/kompasTV)

"Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam (negeri), kita mau ke sana juga bingung.

Pandemi sudah berapa tahun.

Saya sangat nafsu sekali ingin menangkapnya.

Kalau dulu Pak Ketua (Firli Bahuri) sudah perintahkan, saya berangkat," ucap Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/8/2021).

Karyoto menyatakan, sudah mendapat informasi mengenai keberadaan Harun Masiku sebelum Harun Al Rasyid menyebut buronan tersebut terdeteksi berada di Indonesia.

Informasi yang diperoleh Karyoto mengenai lokasi Harun Masiku sama dengan informasi yang diterima Harun Al Rasyid.

"Memang kemarin sebenarnya sudah masuk ya.

Sebelum Harun Al Rasyid teriak-teriak saya tahu tempatnya, saya tahu tempatnya hampir sama informasi yang disampaikan rekan kami Harun dengan kami punya informasi sama," katanya.

Namun, kata Karyoto, hingga saat ini pihaknya belum berkesempatan menangkap Harun Masiku.

Apalagi, saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. 

Baca juga: Jokowi Dianggap Penyebab TWK KPK Jadi Polemik , Pakar : Kalau Komitmen dengan Pidatonya, Mudah Kok

"Kesempatannya yang belum ada," kata Karyoto seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul KPK Temukan Lokasi Harun Masiku, BW: Sengaja Beri Tahu Buronan Kabur.

Harun Masiku dijadikan tersangka oleh KPK karena diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, supaya bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR, namun meninggal dunia.

Harun diduga menyiapkan uang sekira Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.

Harun sudah menghilang sejak operasi tangkap tangan (OTT) kasus ini berlangsung pada Januari 2020.

Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

KPK lantas memasukkan Harun sebagai daftar buronan pada 29 Januari.

Artikel lainnya terkait Harun Masiku

(Tribunnews/ Ilham Rian Pratama)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved