Cabuli 26 Siswa Laki-laki di Sumsel, Guru Pesantren: 'Penyimpangan Baru Tahun Lalu Karena Penasaran'
Berikut pengakuan guru pesantren yang cabuli 26 siswa laki-laki di Sumatera Selatan.
Memang sejauh ini baru beberapa yang bisa dimintai keterangan, sisanya masih tidak mau bicara.
Harus dilakukan pendekatan secara perlahan,"kata Henry, Sabtu (18/9/2021).

Ia mengatakan pihaknya sudah memberika pelatihan khusus kepada pengajar di pondok pesantren sejak setahun lalu.
Meski demikian, kejadian tersebut tak dapat dicegah setelah kasus ini menjadi sorotan publik seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Pengakuan Guru Pesantren Setahun Cabuli 26 Bocah Laki-laki, Mengaku Penasaran, Korban Diancam Dikurung di Gudang".
"Pesantren itu jelas akan kita evaluasi bagaiaman cara mengajar sampai menjaga psikologis anak.
Tapi keputusan untuk menempatkan anak belajar tetap ada di orang tua, apakah tetap melanjutkan sekolah di sana atau tidak," ujarnya.
Dari catatan mereka, sejauh ini pelaku adalah oknum dari pengajar dan hanya satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Ini kejadian baru pertama kali dimana 26 orang anak laki-laki jadi korban guru mereka sendiri di pondok pesantren.
Kami tidak bisa menyimpulkan kalau disana menjadi tempat para pedofil, karena pelaku kan sejauh ini hanya oknum dan satu orang," jelasnya.
Artikel lainnya terkait pencabulan
(Kompas/ Aji YK Putra)