Pengakuan Pemuda yang Tulis Status Sukacita atas Kematian Mbah Moen, Bawa-bawa Nama Amien Rais

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penghina alhmarhum KH Maimun Zubair dan NU saat menyampaikan permintaan maaf di Kantor PCNU Kota Malang, Jumat (9/8/2019) malam.(ANDI HARTIK)

TRIBUNMATARAM.COM - Pengakuan pemuda yang unggah status sukacita atas kematian Mbah Moen, bawa-bawa nama Amien Rais.

Fulvian Daffa Umarela Wafi (20) akhirnya meminta maaf atas perbuatannya mengina almarhum Mbah Moen.

Pelaku yang diduga menghina almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen dan Nahdlatul Ulama (NU) melalui status yang ditulis di akun Facebook miliknya, mengaku bersalah dan meminta maaf.

Didampingi orangtuanya, warga asal Dusun Krajan, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu menyampaikan permintaan maaf secara tertulis dan terbuka di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jumat (9/8/2019) malam.

Pada kesempatan itu, pengguna akun Facebook bernama Ahmad Husein itu mengaku sedang kalut saat mengunggah kalimat itu.

26 Ucapan Hari Raya Idul Adha 2019 Bisa Dikirim ke WhatsApp & Instagram, Bebas Pilih, Tinggal Copas!

Rumahnya Kerap Alami Kejadian Mistis, Ruben Onsu Kaget Saat Thalia Ucap: Tabrak Bunda Sampai Mati

Penampakan Sapi Kurban Presiden Jokowi di Seluruh Pelosok Indonesia, Tersebar di 9 Wilayah Nusantara

Viral Form Pendaftaran Pasien Puskesmas Yogyakarta dengan 5 Pilihan Jenis Kelamin, Ada Transgender!

Pelaku juga mengaku sakit hati karena Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kerap disudutkan dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Pelaku penghina alhmarhum KH Maimun Zubair dan NU saat menyampaikan permintaan maaf di Kantor PCNU Kota Malang, Jumat (9/8/2019) malam.(ANDI HARTIK) ( )

"Sebenarnya saya sedang sakit hati. Pak Amien Rais sering dibilang sengkuni, padahal dia orang Muhammadiyah.

Dia juga pejuang reformasi," katanya saat mendatangi Kantor PCNU Kota Malang untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf.

Meski mengaku bersalah dan meminta maaf, tidak ada raut penyesalan pada wajah pelaku tersebut.

Tanggapan

Ketua Barisan Kader Gus Dur Kota Malang Dimas Dersi atau Dimas Lokajaya mengatakan, pihaknya mengambil langkah hukum terhadap pelaku untuk mencegah konflik horizontal.

Sebab, pelaku membawa dua institusi keagamaan terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah.

"Hampir terjadi konflik horizontal, kesalahpahaman, karena si A ini, yang bersangkutan ini, menggunakan akun dengan background Pemuda Muhammadiyah.

Ini kan kami khawatir terjadi konflik horizontal," katanya.

Rumor NET TV PHK Besar-besaran Dibantah, Akui 20 Karyawan Sudah Undurkan Diri Sebulan Ini

Akhir Pelarian Bagus Sebulan Pacari Istri Orang, Bunuh Ni Putu Yuniawati, Gadaikan Mobil untuk Kabur

10 Kumpulan Kata-kata Ucapan Selamat Idul Adha 2019, Cocok Bagikan di WhatsApp, Instagram & Facebook

2 Larangan Perlu Diperhatikan Jelang Sholat Idul Adha 2019 Minggu 11 Agustus, Usahakan Tak Melanggar

DOWNLOAD MP3 Takbiran Suara Uje Sambut Idul Adha 2019 Minggu 11 Agustus Terlengkap di Sini Gratis!

Dimas memperkirakan, pelaku terpapar aliran radikal sebab tidak ada raut penyesalan dari wajah pelaku meskipun pelaku secara terang-terangan menyampaikan permintaan maaf.

Halaman
1234