Untuk kusen pintu rumah bagian depan tidak dibongkar. Setiap kali keluar, Emen harus menunduk.
Minder
Emen dikenal sosok yang tenang.
Namun, karena badannya yang besar dan tinggi tidak seperti teman sebayanya, membuat dia minder. Emen memilih lebih banyak di rumah.
"Kadang ada dia main-main sama teman-teman sebayanya.
Tapi dia agak minder, mungkin karena badannya yang besar," kata Joko.
• 5 Fakta Hukuman Prada DP, Salah Dengar Putusan Hingga Ditegur Hakim, Jaksa Ulangi Baca Tuntutan
• TERUNGKAP Identitas Pelaku Pembantaian KM Mina Sejati, Masih Satu Keluarga Bapak, Anak & Paman
• Detik-detik Pembantaian KM Mina Sejati, Terdengar Suara Bel, ABK Selamat Saksikan Teman Sudah Tewas
Akhirnya Emen lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di rumah.
Meski tubuh Emen yang tak seperti remaja kebanyakan, Joko tetap bersyukur memiliki anak yang unik ini.
Apalagi, belakangan ini Emen banyak dijenguk oleh warga yang penasaran melihat Emen.
"Ya, saya bersyukur apa yang diberikan Allah SWT," ucapnya.
Sepatu dan pakaian
Dengan tinggi yang tidak seperti remaja pada umumnya, cukup sulit untuk mendapatkan sepatu dan pakaian yang sesuai dengan ukuran Emen.
Sehingga pakaian dan sepatu harus dipesan khusus.
"Pakaian sehari-hari dan seragam sekolah ditempa dulu atau dibuat baru ke tukang jahit.
Sepatu dan sandal juga gitu, karena telapak kakinya ukuran sekitar 50," kata Joko. (Kompas.com/KONTRIBUTOR PEKANBARU, IDON TANJUNG)