Ayah Desi Sulistiana atau Delis tidak hadir di pemakaman sang anak yang dilaksanakan pada Rabu (29/1/2020).
Hal itu disampaikan oleh ibu Delis, Wati Candrawati (46).
Wati menjawab ketika ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukannya jenazah Delis.
Namun, Wati enggan menjelaskan lebih rinci mengenai ketidakhadiran ayah Delis.
"Kemarin juga saat pemakaman, ayahnya enggak hadir. Sudah ya," ujarnya singkat, Jumat (31/1/2020), seperti yang dikutp dari Kompas.com.
Orangtua Delis memang sudah lama bercerai. Mereka tinggal terpisah dan hubungannya kurang harmonis setelah bercerai.
Delis (13) yang merupakan siswi SMP 6 Tasikmalaya itu tinggal bersama ibunya.
Hubungan orangtua Delis itu diungkap oleh Wakil Kepala Sekolah SMP 6 Tasikmalaya Saefulloh kepada awak media, Jumat (31/1/2020).
Delis ditemukan dalam keadaan tewas di dalam gorong-gorong tepat di depan sekolahnya.
Jenazah Delis ditemukan pada Senin (28/1/2020).
Sebelumnya, Delis menghilang tanpa kabar selepas pulang sekolah, Kamis (23/1/2020).
Pihak sekolah sempat ikut dalam pencarian Delis.
Saeful mengatakan sempat menemui ayah kandung Delis di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Jumat (24/1/2020).
Ada hal ganjil yang diucapkan ayah Delis.
Ayah Delis mengaku anaknya ada bersamanya namun beberapa hari kemudian Delis justru ditemukan di gorong-gorong dan sudah tidak bernyawa.
"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh.
Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.
"Setelah ada keterangan itu kami lega walau tidak sampai melihat Delis. Masa ayah kandung sampai menyatakan hal tidak benar," kata Saefulloh, saat dimintai keterangan oleh Tribun Jabar.
Kronologi Penemuan
Setelah Delis tak kunjung pulang, keluarga mencari-cari korban ke rumah sanak saudara. Namun, hasilnya nihil.
Keesokan harinya, keluarga melaporkan Desi yang hilang ke polisi.
"Sejak saat itulah tidak diketahui keberadaan Desi. Kami sempat melakukan pencarian ke rumah sanak-saudara tapi tidak ada. Besoknya, Jumat (24/1/2020) barulah kami lapor polisi," kata Ade Munir, kerabat korban.
Pencarian pun dilakukan. Polisi sempat mendatangi sekolah Desi di Jalan Cilembang.
Ade mengatakan polisi dan warga sempat berbincang-bincang dengan warga persis di lokasi ditemukannya jasad Desi.
"Saat itu kami berkerumun persis di sekitar atas jasad Desi berada. Tapi memang saat itu belum tercium apa-apa. Sehingga tidak curiga sama sekali jasad Desi berada di dalam gorong-gorong," ujar Ade.
Jasad Desi ditemukan di gorong-gorong yang berdiameter 50 cm.
Gorong-gorong itu berada di depan pilar SMP Negeri 6.
Desi ditemukan setelah warga curiga mencium bau tak sedap.
Warga pun semakin curiga sebab gorong-gorong tersebut mampet padahal biasanya tidak.
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres, AKBP Anom Karibianto mengatakan ada tiga orang yang menemukan Desi, yakni Teten, Engkos, dan Nandang.
Awalnya Teten curiga ada bau busuk dari dalam gorong-gorong.
Dia sempat mencoba mengeluarkan benda di dalam got tapi tidak sampai.
Dibantu oleh Nandang dan Engkos, mereka kemudian membongkar bagian atas gorong persis di posisi jenazah Desi berada.
"Saat dibongkar ada kaki kelihatan. Pembongkaran dihentikan dan lapor polisi," ujar Dadang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sebelum Anaknya Ditemukan di Gorong-gorong, Ibu Delis Sempat Bertemu Mantan Suami Tanyakan Hal Ini, https://jabar.tribunnews.com/2020/02/08/sebelum-anaknya-ditemukan-di-gorong-gorong-ibu-delis-sempat-bertemu-mantan-suami-tanyakan-hal-ini?page=all.