Yang membuat Anelies lebih menyesal adalah mahalnya harga masker tersebut.
Ia membelinya dengan harga Rp 330 ribu dari sebuah apotek di Yogyakarta.
"Astaghfirullah niat beli masker harga Rp 330rb, enggak tahunya kena tipu, dapat distribusi masker bekas.
Hati-hati guys, ini bahkan enggak jelas diproduksinya di mana, cuma tulisan Jakarta," tulis Anelies dalam twitnya.
Adapun Anelies tidak menyebutkan nama apotek tempat ia membeli masker.
Namun, masker tersebut memiliki kemasan boks berwarna oranye.
Menurut dia, pihak yang harus bertanggung jawab atas isi produk yang bermasalah ini merupakan produsen masker.
Atas kejadian yang dialaminya, Anelies mengimbau masyarakat untuk waspada dan teliti saat membeli masker.
"Dicek merek dan produksinya, kalau diperbolehkan dibuka ya buka lihat kondisi dalamnya," tulis Anelies.
Pihak Apotek Minta Maaf
Dikutip TribunMataram.com dari penelusuran Kompas.com, diketahui di mana Anelies membeli masker tersebut.
Salah satu pegawai di apotek di Yogyakarta itu, Faticha Naja Mahira, mengatakan, saat ini masker dengan kemasan boks oranye ini sudah tidak diedarkan dan pihaknya juga sudah tidak berjualan masker lagi.
"Masker sudah di-takedown, dan sampai saat ini kami tidak berjualan masker," ujar Faticha saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, penyediaan masker memang menjadi tantangan yang luar biasa bagi dirinya dan pihak apotek dalam memenuhi ketersediaan stok masker.
Apalagi stok masker saat itu tengah banyak permintaan dari masyarakat ketika Gunung Merapi meletus pada Selasa (3/3/2020).