TRIBUNMATARAM.COM - Seorang ibu dikabarkan meninggal akibat virus corona. Kedua anaknya yang ternyata mengidap penyakit yang sama juga tewas.
Grace Fusco (73) meninggal pada Rabu, kedua anaknya pun tewas. Mereka tewas karena virus corona.
Dikutip dari The New York Times, empat anak lain dari Fusco juga diidentifikasi mengidap virus corona dan sedang dalam perawatan. Tiga dari empat anak itu mengalami masa kritis.
Keluarga itu terinfeksi setelah makan malam bersama pada bulan ini.
• Obat Flu Avigan Buatan Jepang Terbukti Sembuhkan Corona, Kondisi Paru-paru Pasien Berubah Signifikan
Anak perempuan Fusco, Rita (55) meninggal pada Jumat. Tak lama setelahnya, keluarga Fusco mengetahui kematiannya itu disebabkan virus corona.
Anak laki-laki Fusco dikabarkan meninggal sehari sebelum Grace Fusco wafat. Grace Fusco bahkan tidak tahu kalau kematian putranya itu disebabkan karena virus corona.
Sebanyak 20 anggota keluarga Fusco dikarantina di rumah mereka dan melangsungkan duka cita secara terpisah.
Dikutip dari CNN, Di New Jersey, AS, angka kematian akibat virus corona dikabarkan sebanyak 5 orang.
• Instruksi Terbaru Jokowi Tangani Wabah Corona, Tak Cuma Rapid Test Massal, Tegaskan Larangan Liburan
Angka infeksi di AS sendiri meningkat dari hari ke hari. Hal ini mendesak Otoritas Kesehatan AS dan pemimpin politiknya untuk melakukan tindakan lebih dalam menghadapi sistem yang sudah kewalahan.
Direktur Pusat Penelitian dan kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm mengatakan bahwa kemungkinan virus corona akan bertahan sepanjang tahun atau bahkan dua tahun lebih.
Dua faktor kemungkinan besar yang mendorong naik wabah ini adalah pertama, orang dengan gejala yang tidak diketahui akan mudah menularkan virus.
Kedua, tes virus kepada warga di AS masih menjadi masalah.
Pakar menegaskan kepada setiap orang di AS, bahkan kepada mereka yang merasa tidak sakit, untuk berjarak dua meter satu sama lain dan menghindari pertemuan besar. (Kompas.com/ Miranti Kencana Wirawan/ Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Tewaskan 3 Anggota Keluarga dan Infeksi 4 Orang Lainnya Setelah Makan Malam Bersama"
WHO Peringatkan Virus Corona Menyebar Lewat Udara
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mulai memperhatikan tindakan pencegahan penularan virus corona lewat udara bagi para staf medis.
Pertimbangan ini dilakukan setelah sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.
"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove sebagaimana dikutip CNBC.
Menurut Kerkhove, menjadi sangat penting bagi para pekerja pelayanan kesehatan untuk menambah tindakan pencegahan ketika mereka bekerja untuk pasien dan melakukan prosedur tersebut.
• POPULER Peneliti Lacak Sumber Utama Covid-19 Setelah Menemukan Pasien Pertama Pembawa Virus Corona
Para pejabat kesehatan dunia mengatakan, penyakit pernapasan menyebar melalui kontak antar manusia, tetesan saat bersin dan batuk, serta kuman yang tertinggal pada benda mati.
Virus corona dapat melayang di udara, tetap berada di udara, bergantung pada faktor-faktor lain seperti panas dan kelembaban.
Kondisi tertentu
Melasir CNBC, Kerkhove mengatakan, para pejabat kesehatan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara dengan lingkungan yang berbeda di mana Covid-19 dapat bertahan.
Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu, hingga pencahayaan ultraviolet dapat mempengaruhi penyakit ini.
Selain itu, juga berapa lama virus tersebut dapat hidup di permukaan benda yang berbeda, termasuk baja.
Para pejabat kesehatan menggunakan informasi-informasi ini untuk memastikan bahwa pedoman yang dikeluarkan WHO telah sesuai.
"Sejauh ini, kami yakin bahwa pedoman yang kami miliki sesuai," kata Kerkhove.
• 7 Orang Meninggal, Langkah BUMN Impor 500.000 Alat Tes Corona Terganjal Izin Kementerian Kesehatan
Memakai masker N95
Mereka merekomendasikan para staf medis memakai masker N95 untuk menyaring sekitar 95 persen dari semua partikel cair dan udara yang ada.
"Di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan, kami memastikan para petugas menggunakan tindakan pencegahan standar tanpa pengecualian," tambah Kerkhove.
Sementara, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, Robert Redfield mengatakan kepada Kongres bahwa pihaknya secara agresif mengevaluasi berapa lama Covid-19 dapat bertahan, terutama di suatu permukaan.
"Pada tembaga dan baja, sangat tipikal, yaitu sekitar dua jam," kata Redfield.
• Pasien Pertama Pembawa Virus Corona di Wuhan Ditemukan, Peneliti Lacak Sumber Utama Covid-19
Sementara, di permukaan lain seperti kardus dan plastik, akan bertahan lebih lama.
Kemudian, secara terpisah, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (16/3/2020) lalu bahwa ada peningkatan cepat kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir.
"Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: uji, uji, uji. Uji setiap kasus yang dicurigai.
Jika positif, lakukan isolasi dan cari tahu dengan siapa saja mereka melakukan kontak dari dua hari sebelum mereka menunjukkan gejala dan uji juga orang-orang tersebut," kata Tedros. (Kompas.com/ Vina Fadhrotul Mukaromah/ Virdita Rizki Ratriani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Potensi Penularan Virus Corona Lewat Udara, Ini Peringatan WHO "